EKSISTENSI PERPUSTAKAAN DALAM KEISTIMEWAAN DIY
Oleh : Alip Sudardjo
Sekretaris Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta
Konon seorang sufi dari timur tengah dan satu lagi dari daratan Cina pernah melihat sinar di langit yang terang benderang di atas pulau jawa tepatnya di atas Yogyakarta, beliau penasaran sekali ada apa dengan fenomena tersebut. Beberapa saat kemudian mereka mencari tahu posisi sinar atau dalam istilah jawa disebut tejo itu dengan melakukan perjalanan menuju ke Yogyakarta. Sesampainya di Yogya beliau menemui tokoh untuk mencari tahu seluk beluk berbagai hal tentang Yogya terutama adat istiadat, budaya serta peradabannya, mendengar cerita dan melihat sendiri pola kehidupan serta perilaku masyarakatnya, singkat cerita asumsi beliau bahwa peradaban dunia kedepan besar kemungkinannya akan bergeser kearah timur. Artinya yang selama ini selalu berkiblat ke barat mungkin akan bergeser ke timur, khususnya ke budaya jawa dan lebih spesifik lagi yogya sebagai centernya. Analisis ini didasarkan pada fakta-fakta antara lain filosofi budaya jawa yang sarat akan ajaran adiluhung, ditambah lagi nilai-nilai kearifan lokal yang berkembang dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta cukup menarik, masyarakatnya akomodatif dan penuh toleransi bagi sesama (ayom ayem tentrem), maka tidak heran kalau di Yogya ini terdapat berbagai etnik yang dapat hidup berdampingan dalam suasana yang cukup kondusif.
Artikel Perpustakaan Lainnya

Semiloka 2021 Dalam rangka menyemarakkan hari jadinya yang ke-21, FPPTI bersama ISIPII kembali hadir dalam kegiatan Semiloka...

Bagi rakyat Yogyakarta khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya hendaknya memahami kapan diadakan Kongres Perempuan Indonesia...

Ini adalah sistem manipulasi gambar tipe non-kontak yang memanfaatkan "Kinect (Kinect)" konsol game buatan Microsoft, dan untuk...

Persoalan mendasar pada pendidikan pada umumnya dan masalah perpustakaan pada khususnya adalah bagaimana menumbuhkan minat baca di...