Hingga saat ini, belum ada acuan pasti untuk merujuk asal usul kata atas kampung Nitiprayan dan Jomegatan. Namun, menurut sebuah sumber diduga bahwa nama Nitiprayan bermula dari sosok Ngabehi Nitipraya. Sosok tersebut merupakan seorang lurah di zaman Sri Sultan Hamengkubuwono VII, yang memerintah pada tahun 1877-1921. Adapun nama kampung Jomegatan diduga berasal dari nama sosok Ngabehi Joyo Manggata, yang juga menjabat sebagai lurah pada kurun waktu yang hampir sama dengan Ngabehi Nitipraya (Kus Indarto dalam http://kuss-indarto.blogspot.com/2006/09/festival-kampung-nitiprayan-jomegatan.html?m=1).
Kampung Nitiprayan dan Jomegatan berada dalam wilayah Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Kawasan pedusunan tersebut hanya berjarak sekitar 3 kilometer arah barat daya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kawasan kampung yang masih menyimpan sisa-sisa eksotisme ala pedusunan Jawa, paling tidak dapat dilihat dari adanya persawahan meskipun keberadaannya kian tergerus permukiman, serta eksistensi beberapa rumah limasan dengan gaya arsitektur tradisional Jawa. Pada perkembangan saat ini, kampung Nitiprayan dan Jomegatan menjelma sebagai kampung seni atau kampung budaya. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri karena keberadaan para seniman dengan berbagai ragam seninya tinggal di daerah tersebut. Kiprah para seniman pendahulu meninggalkan jejak dalam beberapa bidang kesenian, antara lain: ketoprak, pedalangan, mandra wanara (wayang orang), jathilan, dan dagelan (lawak).
Artikel Perpustakaan Lainnya
Pendidikan didukung oleh banyak komponen dalam upaya memberikan layanan edukasikepada masyarakat. Salah satu komponen pendukung...
Mengenai pembentukan KNID Yogyakarta berawal dengan pidato Presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1945. Dalam pidato itu...
Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta Diantara banyak peninggalan bangunan bersejarah di Kota Yogyakarta adalah museum....
Untuk mendownload ebook ini masuk di link ini:https://www.academia.edu/38152204/Penelusuran_Onli...Manuskrip berbahasa Jawa Proyek...