JAKARTA, KOMPAS.com - Perpustakaan modern yang menjadi
salah satu dari tujuh proyek pembangunan DPR, akan dirancang hingga bisa
memuat satu juta buku. Hal itu tertuang dalam laporan Rancangan Rencana
Strategis DPR 2014-2019. (baca: Fadli Zon: Perpustakaan DPR Sekarang Level Kecamatan)
Pada
halaman 50 laporan tersebut, dijelaskan, perpustakaan yang akan
dibangun dan dikembangkan oleh DPR nantinya tidak hanya untuk kebutuhan
DPR, tetapi juga untuk masyarakat luas. Sebab, perpustakaan tersebut
berkonsep knowledge center atau pusat pengetahuan. Perpustakaan itu akan menyimpan koleksi buku dan koleksi digital, serta arsip dan dokumentasi. (Baca: Fitra: Potensi "Mark Up" 7 Proyek DPR Sangat Tinggi)
"Minimal menampung 1 juta koleksi," demikian tertulis dalam laporan tersebut.
Perpustakaan
tersebut berkapasitas 200 pengunjung, serta dilengkapi jaringan
hotspot, ruang baca manual dan digital untuk menambah kenyamanan para
pengunjung. (Baca: Ketua Banggar: 7 Proyek DPR Butuh Anggaran Rp 2,7 Triliun)
"Selain
mejadi sumber pengetahuan bagi anggota DPR RI dan unsur pendukungnya,
perpustakaan DPR RI juga dapat dikembangkan menjadi pusat studi
demokrasi Indonesia," masih mengutip laporan tersebut.
Renstra
ini sudah dibahas dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan,
Jakarta, pada Selasa (1/9/2015) kemarin. Wakil Ketua Badan Urusan Rumah
Tangga DPR Dimyati Natakusuma membacakan inti dari dokumen renstra
setebal 61 halaman tersebut. Tak ada satu pun anggota DPR yang protes
atau menyatakan interupsi atas renstra ini.
Saat ini, DOR sebenarnya sudah memiliki perpustakaan di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen. Namun, saat Kompas.com berkunjung ke sana beberapa waktu lalu, perpustakaan tersebut sepi pengunjung.
Selain
perpustakaan, DPR juga berencana membangun gedung untuk ruang kerja
anggota, alun-alun demokrasi, museum dan perpustakaan, jalan akses bagi
tamu ke Gedung DPR, visitor center, pembangunan ruang pusat kajian
legislasi, serta integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja
anggota DPR.
Anggaran untuk proyek tersebut mencapai Rp 2,7 triliun,
yang akan dibiayai secara multiyears atau tahun jamak.
Perpustakaan Lainnya
http://www.harianjogja.com/baca/2017/02/10/bedah-buku-sarinah-dan-peran-perempuan-indonesia-791740Rabu (8-02-2017), Saya namakan...
Cara Mengakses Manuskrip Jawa di British Library Banyak sekali manuskrip nusantara yang tersimpan di British library karena...
Pada hari senin tanggal 16 Mei 2016Bidang Pengembangan Perpustakaan BPAD DIY telah melaksanakan finallomba synopsis tingkat SD/MI...
Jogja (22-06-2016), padaSelasa kemarin BPAD DIY mendapat kunjungan kerja dari BPAD Provinsi Bali.Rombongan yang di pimpin oleh Luh...