23 Agustus, 2017

Pramoedya Ananta Toer lahir di Blora pada 6 Februari 1925. Selain

sebagai pengarang, bermacam profesi telah dijalani Pramoedya seperti

juru ketik Kantor Berita Dome (1942-1944), wartawan majalah Sadar (1947)

dab kenber "Lentera" suratkabar Bintang Timur (1962-1965), dan dosen di

Fakultas Sastra Universitas Res Publica (1936-1965) serta di Akademi

Jurnalistik Dr. Rivai (1964-1965).

Menulis sejak di bangku sekolah dasar, hingga kini Pramoedya telah

menghasilakn tidek kurang dari 35 buku, fiksi maupun nonfiksi.

Karya-karyanya yang terbit pada masa Order Baru dilarang oleh

pemerintah. Karya puncaknya adalah tetralogi novel sejarah yang ditulis

ketika Pramoedya ditahan selama 11 tahun di Pulau Buru, yakni Bumi

Manusia (1981), Anak Semua bangsa (1981), Jejak Langkah (1985) dan

Nyanyi Sunyi Seorang Bisu II (1996) telah diterjemahkan ke dalam bahasa

Inggris, Belanda, Jerman, dan Prancis. Sejak 1950 sedikitnya 16

penghargaan dari dalam dan luar negeri telah diraihnya, antara lain dari

Balai Pustaka (1951), Ramon Magsaysay (1995), PEN International (1998),

dan Kota Fukuoka-Yokatopia Foundation (2000).

Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer adalah karya kelima Pramoedya

yang diterbitkan oleh KPG, setelah Mangir (2000), Kronik Revolusi 1945,

Kronik Revolusi 1946 (1999), Kronik Revolusi 1947 (2001), dan Kronik

Revolusi 1948 (2003), yang disusun bersama Koesalah Soebagyo Toer dan

Ediati Kamil, serta Cerita ...