Sejarah Singkat
Gereja Katolik Santo Antonius Kotabaru (Nieuw Wijk Katholieke Kerk) terletak di Jalan Abu Bakar Ali (Boulevard Jonquière) dan Jalan I Dewa Nyoman Oka (Sultansboulevard) Yogyakarta. Sejarah berdirinya Gereja Katolik Santo Antonius Kotabaru tidak dapat dilepaskan dari peranan Romo Fransiskus Xaverius Strater SJ yang pada waktu itu memimpin paroki tersebut. Sebelum Gereja Santo Antonius Kotabaru berdiri, mulai tanggal 18 Agustus 1922, Romo Strater terlebih dahulu telah mulai membangun Kolese Santo Ignatius (Kolsani) dan Seminari Tinggi (Novisiat Kolsani), yang gedungnya sekarang ini digunakan oleh Puskat/IPPAK dan Pusat Musik Liturgi (PML).
Kapel Kolsani terbuka untuk umum dan dari sana dapat diamati bahwa semakin hari semakin terlihat jumlah umat bertambah banyak, meskipun angka permandian (pembaptisan) selama masa-masa itu tidak lebih dari 360 orang. Dengan adanya perkembangan umat yang semakin meningkat, Romo F. Strater SJ memandang perlunya didirikan sebuah gereja yang lebih besar dan representatif untuk kegiatan peribadatan. Provinsial Serikat Jesus Indonesia saat itu, yaitu Romo J. Hoeberechts, mendapatkan bantuan/ donatur dari Belanda untuk pembangunan gereja, namun dengan syarat bahwa gereja yang akan dibangun itu hendaknya diberi nama Santo Antonius van Padua.
Artikel Perpustakaan Lainnya
Ini adalah sistem manipulasi gambar tipe non-kontak yang memanfaatkan "Kinect (Kinect)" konsol game buatan Microsoft, dan untuk...
Workshop Akreditasi Perpustakaan yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY dilaksanakan pada Selasa, 16...
Perguruantinggi adalah salah satu pilar pendidikan sekaligus pencetak pemimpin masadepan. Untuk menjaga kualitas dan stabilitas...
PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAHOleh : Alip Sudardjo Perpustakaan sebagai lembaga penyedia ilmu pengetahuan dan informasi mempunyai...