Menguatnya arus globalisasi di Indonesia yang membawa pola kehidupan dan hiburan baru, mau tidak mau memberikan dampak tertentu terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia, termasuk didalamnya kelestarian berbagai ragam permainan tradisional anak-anak. Situasi semacam ini bagi sementara kalangan membuat berbagai jenis permainan tradisional anak sebagai aset budaya semakin terasa perlu untuk diperhatikan kehadirannya. Permainan anak juga dianggap sebagai salah satu unsur kebudayaan yang memberi ciri atau warna khas tertentu pada suatu kebudayaan. Oleh karena itu, permainan tradisional anak-anak juga dapat dianggap sebagai aset budaya, sebagai modal bagi suatu masyarakat untuk mempertahankan keberadaannya dan identitasnya di tengah kumpulan masyarakat yang lain (Dharmamulya, dkk. : 2008).
Artikel Perpustakaan Lainnya
Kabupaten Kulon Progo Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terbagi menjadi 12 wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Sentolo,...
Untuk meningkatkan akses informasi terhadap koleksi pustaka khususnya mengenai budaya etnis nusantara di wilayah Daerah Istimewa...
A.R. Baswedan adalah peranakan Arab-Indonesia yang mengakui bahwa Indonesia adalah tanah airnya. Ia dilahirkan di Kampung Ampel,...
Pada minggu ini di kalangan fungsional Pustakawan DIY mulai ramai diperbincangkan terkait terbitnya peraturan yang meniadakan...