Upacara Tradisional Dulkaidahan

Bangsa Indonesia mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam yang diwariskan oleh leluhur kita yang tersebar di berbagai wilayah. Kekayaan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia masih tetap dijalankan. Salah satu wujud kebudayaan yang dimiliki bangsa ini antara lain permainan tradisional,  kesenian tradisional, upacara tradisional. Hampir seluruh lapisan masyarakat mempunyai upacara tradisional. Ada upacara yang berkaitan dengan pertanian, daur hidup, lingkungan alam. Dalam artikel ini akan diuraikan secara sepintas mengenai Upacara Tradisional Dulkaidahan yang diselenggarakan oleh masyarakat Dusun Pringtali, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta.

Upacara tradisional Dulkaidahan adalah upacara bersih desa yang diadakan oleh masyarakat Dusun Pringtali, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo. Upacara tersebut diadakan oleh masyarakat Dusun Pringtali secara turun temurun, dan hingga kini masih diselenggarakan.

Upacara Dulkaidahan sebenarnya sebagai wujud atau ungkapan rasa syukur para petani terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa, atas pemberian atau limpahan rezekiNya. Upacara Dulkaidahan juga sebagai wujud permohonan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa supaya selalu diberi perlindungan, kemudahan dan keberhasilan dalam memperoleh kebutuhan hidup baik sandang maupun pangan. Selain itu, Upacara Dulkaidahan juga sebagai wujud penghormatan kepada para leluhur atau pepunden dusun, yaitu Ki Probo Hadikusumo, yang meninggal pada bulan Dulkaidah.