Desember 2004 gempa dan tsunami menyentak Nangro Aceh Darussalam. Ratusan Ribu jiwa melayang dan Ratusan ribu pula terluka. Dua tahun kemudian 27 Mei 2006 Yogyakarta diporak porandakan oleh gempa bumi. Tepat 05.55, 57 detik, 5,9 SR. Dua kejadian penting membelalakkan mata akan pentingnya bersahabat dengan bencana, gempa, ilmu tentang gempa, dan teknologi kegempaan menjadi perhatian. Apalagi menyusul kemudian bencana berantai terjadi di Indonesia. Perhatian terhadap korban jiwa dan harta demikian tinggi. Simpati mengalir dari berbagai pihak. Relawan berbondong-bondong membantu korban. Dalam penanganan korban bencana di Bantul ada suatu cerita ketika Kantor Arsip Daerah Propinsi DIY bersama Kantor Arsip Kabupaten Bantul menerjunkan relawan untuk menyelamatkan arsip. Ketika para relawan siap disalah satu lokasi untuk menangani arsip, Lurah desa meminta untuk ditunda karena harus menangani bantuan bahan makan dan perlengkapan. Tidak sampai disitu kemudian muncul ungkapan : “ musim gempa orang ribut bantuan kok ngurusi surat.”.
Artikel Kearsipan Lainnya
Arsip statis adalah arsip yang mengandung nilaiguna informasional dan kesejarahan. Arsip tersebutĀ tidakĀ lagi digunakan secara...