DPAD Yogyakarta

MAJALAH DINDING ELEKTRONIK (e-mading)

 Artikel Perpustakaan  24 September 2013  Super Administrator  23037

MAJALAH DINDING ELEKTRONIK 
(e-mading)  
oleh : Sulistyadi

A.    KONSEP UMUM
Kreativitas dapat ditemukan dalam setiap aspek kehidupan masyarakat, tidak terkecuali siswa Sekolah Menengah Atas dengan segala warna-warni kehidupannya.  Ada ungkapan menyatakan masa remaja adalah masa yang paling indah. Tentu kita setuju, apabila masa yang paling indah ini diisi dengan hal-hal yang positif, kreatif dan menghasilkan sesuatu yang bisa dinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat.
Salah satu kegiatan yang masih lestari dilaksanakan oleh siswa SMA saat ini, salah satunya adalah kegiatan ekstrakurikuler majalah dinding, atau lazim disingkat mading. Mading, disadari atau tidak, kadang dijadikan sebagai media untuk mengungkapkan perasaan, ide, inovasi dan sekaligus idealisme yang secara manis dikemas oleh siswa.
     Saat ini mading ditampilkan dan disajikan dalam bentuk konvensional, yaitu dalam bentuk kumpulan materi mading yang ditempelkan dan diatur sedemikian rupa dalam satu lembar kertas besar berukuran agak tebal. Mading bisa didesain tematik, mengikuti tema tertentu, atau berisi informasi yang terdiri atas berbagai macam subjek dan bentuk. Berikut adalah contoh mading tematis:
 
Fig. 1

 
Fig. 2
    Mading dengan segala manfaat dan potensinya dapat dioptimalkan dengan beberapa lagkah, salah satunya dengan proses digitalisasi dan penayangan melalui portal website, sehingga kreasi ini bisa disebut sebagai majalah dinding elektronik atau lebih mudah bila disebut sebagai e-mading.
    Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY sebagai institusi pelayanan infprmasi public sekiranya dapat mengimplementasikan portal e-mading sebagai salah satu kegiatannya, baik sebagai kegiatan tersendiri maupun tergabung dengan kegiatan lain seperti Jogjalib.com.

B.    MANFAAT
E-mading adalah produk informasi yang diharapkan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya bagi siswa Sekolah Menengah Atas. Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya e-mading adalah sebagai berikut:
1.    Tidak ada kendala fisik
       Pengguna e-mading  tidak perlu pergi ke sekolah pemilik mading secara fisik, orang-orang dari seluruh dunia dapat memperoleh akses ke informasi yang sama, selama sambungan internet tersedia.
2.    Akses 24/7
      Masyarakat dapat mengakses e-mading selama 7 hari x 24 jam.
3.    Multiple access
      Sumber daya yang sama dapat digunakan secara bersamaan oleh sejumlah pembaca.
4.    Model penelusuran terintegrasi
       Pengguna dapat menggunakan istilah pencarian (kata, frase, judul, nama, subjek) untuk mencari seluruh koleksi mading.
5.    Pelestarian dan konservasi
       Pelestarian dan konservasi menjadi salah satu tujuan dalam implementasi e-mading. Dengan adanya e-mading, kreativitas yang pernah tercipta tidak terbuang percuma dan menjadi insiprasi bagi penggunanya.
6.    Space
       E-mading membutuhkan ruangan penyimpanan berbasis online. Bisa dibilang, e-mading tidak perlu memiliki ruangan atau bangunan untuk menyimpannya.
7.    Nilai tambah
       Beberapa karakteristik obyek, terutama kualitas gambar, dapat diperbaiki. Digitalisasi dapat meningkatkan keterbacaan dan menghapus kelemahan yang terlihat seperti noda dan perubahan warna, dan memungkinkan editing.

C.    DETAIL PROGRAM KERJA
Kegiatan    Jan    Feb    Mar    Apr    Mei    Jun    Jul    Ags    Sep    Okt    Nov    Des
Perencanaan                                               
Pengerjaan                                               
Pemeriksaan                                               
Tindak Lanjut                                               
Fig. 3
D.    SUMBER DAYA MANUSIA
Implementasi e-mading terdiri atas dua proses, yaitu pembangunan portal dan operasionalisasi portal. Dalam pembangunan portal, sumber daya manusia yang dibutuhkan adalah web designer dan tim perencana. Untuk operasional portal, diperlukan sumber daya manusia yang melakukan pengisian content secara regular.

 
Fig. 4

Deskripsi Kerja Pembangunan Portal
-    Tim Perencana : menyusun perencanaan kebutuhan anggaran, site map, dan analisis sumber daya yang dibutuhkan.
-    Web designer: bertugas membuat desain portal, berkomunikasi dengan tim perencana, mengimplementasikan keinginan tim perencana ke dalam bahasa pemrograman.

Deskripsi Kerja Operasional PortaL
-    Web Master : bertanggung jawab untuk memelihara website, termasuk memastikan server web, perangkat keras dan perangkat lunak agar beroperasi secara akurat, membalas komentar pengguna, dan memeriksa lalu lintas melalui situs. Webmaster juga harus berpengalaman dalam transaksi perangkat lunak Web dan keamanan.
-    Pengisi content: bertugas untuk mengisi content secara regular. Sumber Daya Manusia pengisi content direkrut dari siswa SMA yang telah diberikan pelatihan teknis pengisian content.

E.    PEMBIAYAAN
Pembiayaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

F.    TAHAPAN PELAKSANAAN
Pengembangan portal e-mading dilakukan dengan pola PDCA, yang merupakan singkatan dari "Plan, Do, Check, Act".  PDCA adalah konsep yang dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming. Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus Shewhart, dari nama Walter A. Shewhart.
 
                                  Fig. 5
Plan (Rencanakan) :
Perencanaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi sasaran dan proses dengan mencari tahu hal-hal apa saja yang tidak tepat  kemudian mencari solusi atau ide-ide untuk memecahkan masalah. Tahapan yang perlu diperhatikan, antara lain: mengidentifikasi pelayanan, harapan, dan kepuasan pelanggan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi. 

Do (Kerjakan) :
Implementasi proses. Lagkah ini mencerminkan pelaksanaan rencana yang telah disusun sebelumnya dan memantau proses pelaksanaan dalam skala kecil (proyek uji coba). Mengacu pada penerapan dan pelaksanaan aktivitas yang direncanakan.

Check (Cek) : 
Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi dan melaporkan hasilnya. Dalam pengecekan ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi.  Teknik yang digunakan adalah observasi dan survei. Apabila masih menemukan kelemahan-kelemahan, maka disusunlah rencana perbaikan untuk dilaksanakan selanjutnya. Jika gagal, maka cari pelaksanaan lain, namun jika berhasil, dilakukan rutinitas. Mengacu pada verifikasi apakah penerapan tersebut sesuai dengan rencana peningkatan dan perbaikan yang diinginkan.

Act (Tindak lanjuti)  :
Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Ini berarti meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya sebelum implementasi berikutnya. Menindaklanjuti hasil berarti melakukan standarisasi perubahan, seperti  mempertimbangkan area mana saja yang mungkin diterapkan, merevisi proses yang sudah diperbaiki, melakukan modifikasi standar, prosedur dan kebijakan yang ada, mengkomunikasikan kepada seluruh staf, pelanggan dan suplier atas perubahan yang dilakukan apabila diperlukan, mengembangkan rencana yang jelas, dan mendokumentasikan proyek. Selain itu, juga perlu memonitor perubahan dengan melakukan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur.

G.    ANALISIS KENDALA
Implementasi e-mading diharapkan tidak akan menemui kendala yang berarti. Meskipun begitu, untuk meminimalisir kendala yang mungkin ditemui, maka disusunlah analisis kendala yang mungkin akan dihadapi. Kendala yang potensial dihadapi adalah sebagai berikut:
a.    Material
Material yang dimaksud adalah materi mading. Ada kemungkinan mading akan sulit diperoleh karena hambatan birokratis dan rendahnya kesadaran berbagi (sharing).
b.    Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia kerap menjadi batu sandungan dalam implementasi teknologi informasi. Computer literacy atau pemahaman penggunaan computer kemungkinan besar tidak sama antara siswa sekolah yang satu dengan yang lain. Konsistensi juga menjadi permasalahan yang menghambat operasional pengisian content.
c.    Pengukuran Kinerja
Banyaknya alat ukur kinerja tentu bisa menjadi keuntungan bagi operasional kegiatan. Meskipun begitu, kadang pelaksana dan manajemen terkesan bingung dan kesulitan dalam penentuan model pengukuran kinerja portal e-mading.
d.    Finansial
Kendala terbesar adalah ketergantungan terhadap APBD Pemda DIY.  Ketika anggaran disetujui dengan potongan yang cukup besar, dipastikan pemangunan portal tidak akan maksimal dan sesuai target yang direncanakan.

H.    PENGEMBANGAN
Konsep pengembangan dilaksanakan dengan focus pada pengembangan portal. Hal ini dapat diterjemahkan dalam dua indicator, yaitu aspek kuantitas dan kualitas.

Aspek kuantitas
Penambahan anggota jaringan portal e-mading sesuai target yang telah direncanakan dengan mengukur sumber daya yang dimiliki secara konsisten dan periodic.

    Aspek kualitas
-    Desain display yang disesuaikan dengan tema tertentu (tematik), bisa mengikuti event hari besar atau hari nasional.
-    Implementasi SEO secara optimal proporsional.
-    Menautkan portal dengan jejaring social popular.




DAFTAR PUSTAKA

Edward A. Fox. The Digital Libraries Initiative - Update and Discussion, Bulletin of the America Society of Information Science, Vol. 26, No 1, October/November 1999.

Hendra Poerwanto. "Plan-Do-Check-Act (PDCA): Pengertian, Konsep Dan Manfaat - REFERENSI MANAJEMEN KUALITAS." Plan-Do-Check-Act (PDCA): Pengertian, Konsep Dan Manfaat - REFERENSI MANAJEMEN KUALITAS. N.p., n.d. Web. 19 June 2013. https://sites.google.com/site/kelolakualitas/plan-do-check-act-Pengertian-Konsep-dan-Manfaat-Plan-Do-Check-Act-PDCA

"Why It Is Important." Website Quality Management. N.p., n.d. Web. 19 June 2013. <http://www.web-ceo-site-auditor.com/>.

Pymm, Bob. "Building Collections for All Time: The Issue of Significance." Australian Academic & Research Libraries. 37(1) (2006):61-73

Artikel Perpustakaan Lainnya

Fungsi dan Manfaat Museum Fungsi dan Manfaat Museum
 16 January 2014  9646

Di kota Yugyakarta banyak terdapat Museum, tetapi masih banyak orang yang belum mengerti tentang fungsi, dan manfaat Museum. Untuk...

PEMBENTUKAN KOMITE NASIONAL INDONESIA DAERAH  DI DAERAH ISTIMEWA PEMBENTUKAN KOMITE NASIONAL INDONESIA DAERAH DI DAERAH ISTIMEWA
 17 January 2014  19296

Mengenai pembentukan KNID Yogyakarta berawal dengan pidato Presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1945. Dalam pidato itu...

Peran Perpustakaan dalam Mendukung Kinerja Instansi Peran Perpustakaan dalam Mendukung Kinerja Instansi
 11 January 2014  2926

Perpustakaan instansi masuk ke kategori perpustakaan khusus. MenurutOnline Dictionary for Library and Information Science,...

DIGITAL NATIVE USERS GROWT   IN INDONESIAN LIBRARY DIGITAL NATIVE USERS GROWT IN INDONESIAN LIBRARY
 5 January 2018  1830

The quantity of digital natives users now develops in Indonesia, the advanced group alludes to those conceived in 1995 and...