Pasar Kotagede yang masih eksis hingga saat ini menurut beberapa sumber sejarah diketahui telah ada sejak zaman Ki Gede Pemanahan. Pasar yang dikenal dengan sebutan Pasar Gede atau Sargede tersebut dibangun terlebih dahulu pada saat Ki Gede Pemanahan akan membuka sebuah kota di atas hutan Mentaok. Keputusan untuk membuka pasar terlebih dahulu dinilai banyak orang sebagai keputusan yang sangat tepat, karena pasar merupakan jantung perekonomian. Keberadaan pasar menggeliatkan perdagangan, sehingga kota menjadi tumbuh dan berkembang pesat, ramai dan makmur.
Meskipun telah beberapa kali mengalami pemugaran, namun letak Pasar Gede tidak berubah sejak zaman Mataram. Pasar Kotagede merupakan bagian dari konsep Catur Gatra Tunggal, yang berarti empat tempat atau wahana menjadi kesatuan tunggal. Keempat tempat tersebut terpisah oleh koridor jalan-jalan namun merupakan satu kesatuan. Keempat tempat atau wahana tersebut meliputi: pasar sebagai pusat perekonomian, alun-alun sebagai pusat budaya masyarakat, masjid sebagai pusat peribadatan, dan keraton sebagai pusat kekuasaan.
Artikel Perpustakaan Lainnya
SEMINAR PENULISAN DAN PENERBITAN ARTIKEL OPINI BERLISENSI CREATIVE COMMON Syiah Kuala University Press mengundang para penulis,...
Korupsi masih menjadi penyakit yang seakan mustahil disembuhkan. Korupsi di Indonesia masih menjadi konsumsi politik dan sosial...
Era Digital: Pemanfaatan Teknologi Cloud Computing di Perpustakaan Digital Oleh: T.Raghunadha Reddy Penterjemah dari...