Rumah sakit sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesahatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan, dan unit rawat inap. Dalam perkembangannya pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari pembangunan ekonomi masyarakat. Perkembangan ini tercermin pada perubahan fungsi klasik RS yang pada awalnya hanya memberikan pelayanan yang bersifat penyembuhan (kuratif) terhadap pasien melalui rawat inap.
Pelayanan RS kemudian bergeser
karena kemajuan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kedokteran, peningkatan
pendapatan dan pendidikan masyarakat. Pelayanan kesehatan di RS saat ini tidak
saja bersifat kuratif (penyembuhan), tetapi juga bersifat pemulihan
(rehabilitatif). Keduanya dilaksanakan secara terpadu melalui upaya promosi
kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Dengan demikian, sasaran
pelayanan kesehatan RS bukan hanya untuk individu pasien, tetapi juga
berkembang untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. Fokus perhatiannya memang
pasien yang datang atau yang dirawat sebagai individu dan bagian dari keluarga.
Atas dasar sikap seperti itu pelayanan kesehatan di RS merupakan pelayanan
kesehatan yang paripurna (komperhensif dan holistik).
Perpustakaan sebagai pengelola dan
penyampai informasi perlu mengantisipasi kebutuhan informasi pemustaka.
Perpustakaan Universitas Alma Ata sebagai salah satu penyedia informasi bagi
mahasiswa merasa perlu untuk meningkatkan koleksi dalam subjek Kebidanan.
Keterbatasan anggaran harus disikapi dengan bijak dengan upaya-upaya tertentu
agar pengembangan koleksi dapat dilakukan secara ekonomis tanpa mengurangi
kualitas koleksi perpustakaan.
Perkembangan teknologi secara massiv
mampu membawa perubahan besar dalam dunia akademis. Perpustakaan sebagai
jantung perguruan tinggi pun juga terkena imbas dari perkembangan teknologi.
Perpustakaan dituntut untuk mampu memberikan layanan komprehensif dan mampu
menjangkau berbagai subjek koleksi yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar
mengajar.
Perpustakaan perguruan tinggi
diharapkan selalu meningkatkan kualitas pelayanannya. Salah satu upaya adalah
pengembangan koleksi sesuai kebutuhan sivitas akademik. Koleksi digital adalah
salah satu tuntutan yang harus dipenuhi dalam memberikan layanan terbaik kepada
pemustaka. Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki, koleksi digital adalah
suatu konsep diversifikasi layanan yang akan menjadi trend di Indonesia
sekaligus diwajibkan oleh pengampu pendidikan tinggi di Republik Indonesia.
Badan Perpustakaan dan
Arsip Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
(BPAD DIY) selaku pembina perpustakaan yang ada di wilayah DIY merasa perlu
untuk memberikan dukungan moril dan materiil melalui mekanisme tertentu yang
disepakati bersama dengan perguruan tinggi yang ada di DIY. Salah satu
mekanisme tersebut adalah kerjasama perpustakaan.
DOWNLOAD artikel untuk baca keseluruhan.....
Artikel Perpustakaan Lainnya
Di kota Yugyakarta banyak terdapat Museum, tetapi masih banyak orang yang belum mengerti tentang fungsi, dan manfaat Museum. Untuk...
Ini adalah sistem manipulasi gambar tipe non-kontak yang memanfaatkan "Kinect (Kinect)" konsol game buatan Microsoft, dan untuk...
DIKLAT NASIONAL ONLINE Kepala Perpustakaan Sekolah Dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan karir, peningkatan kompetensi...
Senin tanggal 22 Februari 2021 bertempat di Balai Kelurahan Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, diadakan acara...