Badan Perpustakaan dan Arsip (BPAD) DIY Bagian Kearsipan Menggelar Forum Group Discussion Penyusunan Guide Khasanah Arsip

Badan Perpustakaan dan Arsip (BPAD) DIY Bagian Kearsipan pada rabu (23/08/2017) Menggelar Forum Group Discussion Penyusunan Guide Khasanah Arsip. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Royal Darmo Yogyakarta ini mengahadirkan Julianto Ibrahim, S.S, M.Hum dosen jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gajah Mada sebagai pembicara. Kegiatan ini juga diikuti 40 peserta dari Arsiparis serta para Akademisi.

Kepala BPAD DIY Budi Wibowo, SH.MM dalam sambutannya menyapikan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta Memiliki Kekayaan akan peristiwa penting, peristiwa-peristiwa ini jarang terjadi di daerah lain sehingga dapat di katakan peristiwa sejarah ini merupakan salah satu keistimewaan Yogyakarta. Budi Wibowo Menceritakan bahwa pada masa pemerintahan kolonial, Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai Vorstenlanden yaitu wilayah kekuasaan raja yang mendapat kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan sendiri, dalam bahasa belanda adalah Zelfbestuur Landschappen atau dalam Perspektif Jawa disebut Pradja Kedjawen. Dengan demikian perjalanan sejarah pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta sudah ada sejak masa kolonial. Yaitu sejak adanya palihan nagari atau perjanjian giyanti, yang kemudian melahirkan Kasultanan Yogyakarta.

Dari perjalanan sejarah penjang tersebut, tentunya meninggalkan arsip yang cukup banyak dan sangat berarti bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, sebagai sumber primer untuk penelitian dan penulisan sejarah. Sehingga dengan disusunnya Guide Khasanah Arsip dapat menjadi sebuah etalase yang menyajikan kekayaan Khasanah arsip baik yang tersimpan di BPAD DIY, Kraton Yogyakarta, maupun Pakualaman Yogyakarta. Dengan di susunnya Guide Khasanah Arsip ini juga diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses arsip dari masa kolonial sampai otonomi daerah.