DPAD Yogyakarta

Bedah Buku Merajut kesejahteraan di aras lokal

 Perpustakaan  22 October 2018  admin_FH  1002
Bedah Buku Merajut kesejahteraan di aras lokal

BANTUL--Kemajuan teknologi membuat semua dimudahkan, termasuk di bidang ekonomi. Bahkan perusahaan-perusahaan sekarang malah menjalin kolaborasi atau bekerja sama agar bisa mendapatkan keuntungan di bidang ekonomi.

Hal itu diungkapkan Eka Zuni Lusi Astuti Editor dalam bedah buku Merajut Kesejahteraan di Aras Lokal di Balai Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Bantul, Rabu (17/10). Selain Eka Zuni, hadir juga anggota DPRD DIY Danang Wahyu Broto, Lisa Lindawati dari Fisipol UGM dan perwakilan dari Bappeda Bantul.

Eka Zuni memberi contoh tentang fenomena angkutan daring atau online. Dulu kehadiran angkutan online baik itu ojek maupun taksi banyak diprotes oleh taksi dan ojek konvensional. Tetapi kini lama-kelamaan mereka mulai menjalin kerja sama. “Kemajuan teknologi memang tak bisa dibendung. Sebab dengan kemajuan teknologi kita menjadi dimudahkan dan ongkos yang dikeluarkan juga jadi lebih murah,” kata editor buku Merajut Kesejahteraan di Aras Lokal itu.

Kemajuan di bidang teknologi, menurut dia harus bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan, misal dengan berjualan. Apalagi saat ini ada banyak online shop atau toko daring, seperti Bukalapak, Tokopedia, Olx dan lainnya. “Online shop tersebut harus bisa dimanfaatkan untuk berjualan sehingga bisa mendapatkan keuntungan ekonomi dan ujung-ujungnya bisa meningkatkan kesejahteraan,” katanya.

Teknologi, menurut dia bisa dimanfaatkan pula untuk menjalain jejaring sosial. Kini budaya kolaborasi mulai tumbuh kembali. Bahkan perusahaan-perusahaan besar kini juga menjalin kolaborasi untuk bisa lebih efisien sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan pendapatan.

Dia juga menyoroti soal model pembangunan yang harus disesuaikan dengan masyarakat lokal. Program-program jangan hanya dari pusat dan daerah atau desa hanya menerima.

Kini program-program harus dari bawah dan juga dikelola oleh masyarakat setempat yang lebih paham tentang kebutuhannya sehingga pada akhirnya nanti yang akan menikmati adalah masyarakat bawah.

Sementara Danang Wahyu Broto menyoroti tentang utang. Menurut dia, utang akan jadi masalah kalau tidak bisa mengembalikannya. Utang untuk modal kegiatan produktif bisa menjadi salah satu usaha meningkatkan kesejahteraan, tetapi utang konsumtif bisa membuat celaka.

Anggaran pemerintah, lanjutnya, sangat terbatas. Untuk itu, pemerintah menerapkan model stimulus untuk pembangunan di desa. “Pemerintah desa juga harus bisa memetakan potensi-potensi desa dan segera disampaikan ke pemerintah di atasnya sehingga program pemerintah bisa benar-benar bermanfaat.”

Source : http://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2018/10/1...

Perpustakaan Lainnya

GAYENG; BEDAH BUKU DI PRINGGOKUSUMAN GAYENG; BEDAH BUKU DI PRINGGOKUSUMAN
 8 March 2021  1316

Dalam rangka meningkatkan minat baca berbasis kebutuhan masyarakat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Perpustakaan dan...

NOSTALGIA JOGJA DI GRHATAMA PUSTAKA NOSTALGIA JOGJA DI GRHATAMA PUSTAKA
 18 April 2016  1493

Melihat jogja dalam khasanah arsip foto BPAD DIY serasa kembali puluhan tahun kebelakang. Mengambil momentum istimewa di bulan...

Para Peserta Lomba Memohon Doa Restu dari Paku Alam X Para Peserta Lomba Memohon Doa Restu dari Paku Alam X
 12 August 2016  1029

Kamis (11-08-2016), KepalaBPAD DIY Budi Wibowo. SH,.MM mendampingi peserta lomba Perpustakaan Desa, PerpustakaanSekolah,...

Penerapan  Artificial Intelligence (AI)  dalam Perpustakaan Penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam Perpustakaan
 3 February 2020  5649

PenerapanArtificial Intelligence (AI) dalam Perpustakaan Penerapanartificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatanbukan...