DPAD Yogyakarta

BPAD DIY Gelar Bedah Buku Budidaya Padi Jajar Legowo Super

 Perpustakaan  26 March 2017  AdminWB  1247
BPAD DIY Gelar Bedah Buku  Budidaya Padi Jajar Legowo Super


(22-03-2017), Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY menyosialisasikan pertanian dengan teknologi baru lewat acara bedah buku di Desa Kebon Agung, Selopamioro, Imogiri, Bantul. BPAD bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jogja dan Pemerintah Desa Kebon Agung membedah buku berjudul “Budidaya Padi Jajar Legowo Super” di Balai desa Kebon Agung. Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan BPAD DIY Bambang Budi Sulistyo mengatakan, lembaganya tidak hanya bertugas mengoleksi buku dan mengatur peminjamannya untuk masyarakat. Lebih jauh kata dia, BPAD berfungsi menghubungkan ranah pengetahuan yang ada pada teks atau buku ke masyarakat lewat berbagai kegiatan.

“Banyak energi positif dari masyarakat dan lingkungan kita [yang dituangkan ke dalam buku], tapi tidak ada yang menyambungkan ke masyarakat. Ada tulisan dan karya besar tapi apakah sudah disampaikan ke kalangan yang tepat,” kata Bambang Budi Sulistyo, Rabu. Tahun ini, BPAD mengagendakan 16 kegiatan bedah buku ke masyarakat dengan lokasi berpindah-pindah.

Perwakilan dari BPTP Jogja Aryana Budi Pustika mengatakan, buku yang terbit pada 2016 itu diproduksi oleh Badan Penelitian Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian. BPTP Jogja yang bernaung di bawah Kementerian Pertanian memiliki kewenangan untuk turut menyebarkan pengetahuan tersebut. Menurut Aryana, buku baru tersebut berisi panduan teknis budidaya pertanian padi dengan sistem Jajar Legowo (Jarwo) Super. Sejatinya, teknik Jajar Legowo alias Jarwo telah dikenal lama di Tanah Air meski tidak diterapkan seluruh petani. Namun, di buku baru itu diinformasikan pengetahuan baru yang memperkaya budidaya pertanian dengan sistem Jajar Legowo, karenanya dinamai Jarwo Super.

Pada Jarwo Super, petani tidak hanya bercocok tanam dengan jarak tanaman 2:1 atau ada satu ruang/baris kosong pada tiap dua baris tanaman padi. Lebih Jauh, petani juga perlu membekali diri dengan pengetahuan mengenai biodekomposer (pengurai berbahan organik) saat mengolah tanah, penggunaan pupuk hayati sebagai treatmen benih padi serta pemupukan secara berimbang. Jarwo Super juga melibatkan kegiatan pengendalian hama menggunakan pestisida nabati serta proses panen menggunakan alat panen combine harvester untuk memperkecil kehilangan hasil panen. Sistem Jarwo Super yang ramah lingkungan tersebut juga menekan penggunaan pupuk, karena butuh pupuk lebih sedikit dibandingkan sistem pertanian tradisional. Artinya biaya produksi dapat ditekan.

Pada 2015 lalu, sistem pertanian Jarwo Super diterapkan di Indramayu, Jawa Barat. Panen padi dihadiri Presiden RI Joko Widodo. Sistem baru tersebut diklaim menghasilkan sepuluh ton Gabah Kering Panen (GKP) per hektare, alias lebih tinggi dari rata-rata panen padi dengan sistem tradisional. Sedangkan sistem bertani Jajar Legowo sendiri diklaim telah berkontribusi pada lepasnya Indonesia dari tradisi impor beras sejak 2016. Tahun lalu, Indonesia memproduksi 79 ton beras dari tahun sebelumnya hanya 76 ton. Bahkan tahun ini Indonesia menargetkan mengekspor beras sebesar 100.000 ton. Sedangkan produksi beras ditargetkan naik menjadi 40 juta ton.

Menurut Aryana, penting meningkatkan produksi pertanian dengan sistem baru mengingat jumlah penduduk yang terus bertambah. “Pada tahun ini jumlah penduduk Indonesia diprediksi bertambah menjadi 261 juta,” jelas Aryana. Selain Aryana, dua pembedah buku lainnya yaitu Anggota Komisi D DPRD DIY Suwardi serta penyuluh pertanian dari Desa Kebon Agung Muslih Sawiji juga mengulas sistem baru pertanian yang diharapkan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat. Warga yang hendak mengetahui lebih detail mengenai sistem Jarwo Super dapat menyaksikan siaran acara ini di TVRI Jogja pada Sabtu (8/3) pukul 17.30 WIB


Perpustakaan Lainnya

Pembukaan BIMTEK Pengelola Perpustakaan Sekolah Tahun 2016 Angkatan I BPAD DIY Pembukaan BIMTEK Pengelola Perpustakaan Sekolah Tahun 2016 Angkatan I BPAD DIY
 4 April 2016  1859

Bertempat di gedung BPAD DIY Jl Tentara Rakyat Mataran no 29, pada hari Senin tanggal 4 April 2016, BPAD DIY Bidang Pengembangan...

Bedah Buku Resep Kaya Raya dengan Bisnis Katering di Balai Desa Sidoarum Bedah Buku Resep Kaya Raya dengan Bisnis Katering di Balai Desa Sidoarum
 25 March 2019  700

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY mengadakan bedah buku yang dilakasakan di balai desa Sidoarum, Kecamatan Godean, Kabupaten...

BPAD DIY Gelar Bedah Buku “Pancasila Dasar Negara Kursus Pancasila Oleh Presiden Soekarno” BPAD DIY Gelar Bedah Buku “Pancasila Dasar Negara Kursus Pancasila Oleh Presiden Soekarno”
 10 August 2017  2106

“Kejadian-kejadian yang akhir-akhir ini, saudara-saudara, membuktikan sejelas-jelasnya bahwa jikalau tidak di atas dasar...

Bedah Buku : “ Membangun Pariwisata dari Bawah” di Balai Desa Jepitu, Girisubo, GunungKidul Bedah Buku : “ Membangun Pariwisata dari Bawah” di Balai Desa Jepitu, Girisubo, GunungKidul
 12 March 2020  1131

Yogyakarta " Konsep yang digunakan perencana membangunan pariwisata pedesaan di Indonesia adalah bahwa desa wisata merupakan...