DPAD Yogyakarta

PAGUYUBAN KEBATINAN TRAJU MAS

 Artikel Perpustakaan  13 January 2014  Super Administrator  994  3305

Paguyuban kebatinan Traju Mas merupakan suatu organisasi kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berpusat di Yogyakarta. Organisasi ini didirikan pada hari Jumat Kliwon, tanggal 18 Sura 1883 atau 30 Oktober 1951. Pendiri organisasi adalah almarhum Purwonegoro, di padepokan Romo Hargo Balong, Banjarsari Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta.

Paguyuban Kebatinan Traju Mas beralamat di Jeringan Kutoharjo, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta.  Pendiri organisasi Paguyuban Kebatinan Traju Mas, almarhum Purwonegoro, sebelumnya bernama RS Prawirosardjono, kemudian berganti nama Raden Riyo Wirosardjono.

Paguyuban Kebatinan Traju Mas mengalami perkembangan di beberapa daerah, diantaranya Kabupaten Kulonprogo, Bantul, Sleman, Gunungkidul, Kabupaten/Kota Semarang, Kabupaten Magelang, Purworejo, dan Kutoarjo. Demikian pula pengikut dari paguyuban ini semakin banyak.

Artikel Perpustakaan Lainnya

Mengenal Walter Bentley Woodbury, Penemu dan Fotografer Pertama Mengenal Walter Bentley Woodbury, Penemu dan Fotografer Pertama
 16 December 2013  4966

 Mengenal Walter Bentley Woodbury Penemu dan Fotografer Pertama di Hindia Belanda Oleh: Wahyu Dona Pasa Sulendra, S.IP Walter...

Abstraksi artikel Abstraksi artikel
 21 February 2012  2253

Promosi kerjasama perpustakaan di bidang dokumentasi, akses bibliografi,digitalisasi, akses penerbitan terbuka ilmiah dan kegiatan...

The Right Target Library Collection for Special Readers The Right Target Library Collection for Special Readers
 5 January 2018  1843

The needs of the type of information each community is different andvarious, therefore the relevance ofassociate degree...

PEMBENTUKAN KOMITE NASIONAL INDONESIA DAERAH  DI DAERAH ISTIMEWA PEMBENTUKAN KOMITE NASIONAL INDONESIA DAERAH DI DAERAH ISTIMEWA
 17 January 2014  18970

Mengenai pembentukan KNID Yogyakarta berawal dengan pidato Presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1945. Dalam pidato itu...