POJOK BACA BPAD DIY

Aktifitas membaca di Indonesia sampai saat ini masih belum menjadi kebiasaan (reading habit) dan hanya sebatas selingan belaka.. Berdasarkan data UNESCO, presentase minat baca Indonesia hanya sebesar 0,01 persen. Artinya, dari 10.000 anak bangsa, hanya satu saja yang memiliki minat baca. Sebagai kota dengan predikat kota pendidikan, upaya pengembangan minat baca warga sudah menjadi sebuah tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat Yogyakarta. Tidak hanya lembaga pemerintah, peran lembaga non pemerintah dalam menggalakkan program pengembangan budaya baca juga memiliki andil yang cukup signifikan. Hal ini yang melatar belakangi dibukanya Pojok Baca BPAD DIY bekerjasama dengan sejumlah Rumah Sakit yang ada di DIY, di antaranya RS Condong Catur, RS Sardjito, RS Bethesda, RS Wirosaban, dan RS PKU Gamping.

Layanan Pojok Baca BPAD DIY didesain untuk mewarnai ruang publik dengan aktivitas membaca, tentu dengan tujuan membudayakan kegemaran membaca dengan menyediakan sarana perpustakaan yang terjangkau dan bermutu di tempat umum. Masing-masing pojok baca akan dilengkapi 100 eksemplar buku yang setiap dua bulan sekali akan diganti. Buku-buku yang disediakan meliputi berbagai subjek seperti kesehatan, pengetahuan umum populer, buku-buku praktis, keagamaan serta fiksi. Pojok baca diharapkan dapat mengeliminasi rasa jenuh masyarakat saat menunggu dengan menyediakan bahan pustaka yang ringan, rekreatif dan menghibur, maupun bahan pustaka yang dapat menjadi sumber inspirasi dan semangat bagi pembacanya. Masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan pojok baca hanya diperkenankan membaca buku di tempat, tidak untuk dibawa pulang. Pelayanan pojok baca bersifat gratis alias tidak dipungut biaya. (wbs)