Seminar Nasional “iJogja : Tantangan Pustakawan Menghadapi Era 3.0 (Three Poin O)”

Rabu (3-08-2016), Ikatan Pustakawan Indonesia DIY (IPI) bekerjasama dengan BPAD DIY mengadakan seminar Nasional dengan mengusung tema “iJogja : Tantangan Pustakawan Menghadapi Era 3.0 (Three Poin O)”. Seminar yang berlangsung di Ruang Audotorium gedung Grhatama Pustaka Jl. Janti, Banguntapan Bantul ini menghadirkan narasumber Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MURP, Ph.D dari UGM serta Sulasno Sudharmo yang merupakan pengembang aplikasi iJogja dan iJakarta, dan dibuka langsung oleh Kepala BPAD DIY Budi Wibowo. SH,.MM. Seminar ini juga diikuti oleh 150 peserta dari Pustakawan serta pengurus Perpustakaan se DIY, dan Kepala Perpustakaan Kabupaten/Kota se DIY.

Salah satu misi BPAD DIY adalah mengembangkan jaringan perpustakaan dan kearsipan berbasis teknologi informasi. Perpustakaan harus mewujudkan sebuah konsep library 3.0 (Three Point O), dimana perpustakaan akan mengembangkan teknologi informasi. iJogja Merupakan konsep pelayanan koleksi pustaka berbasis teknologi informasi, dan merupakan salah satu upaya BPAD DIY dalam mewujudkan Fisolofi Library 3.0 (Three Point O). Layanan iJogja menawarkan kemudahan, kecepatan dan ketepatan layanan mulai proses registrasi sampai dengan aktifitas membaca yang dapat dilakukan tanpa harus datang ke perpustakaan.

Sehingga dengan adanya konsep library 3.0 (Three Poin O) ini, menjadi tantangan para pustakawan dalam menghadapi Era 3.0 (Three Poin O). Dimana pustakawan memerlukan keterampilan dan kompetisi dalam melaksanakan layanan berbasis teknologi. Pustakawan juga dituntut dalam penguasaan TI, dan memahami pola penggunaan informasi oleh penggunanya. Sehingga pustakawan menjadi individu kreatif yang akan selalu memiliki banyak alternatif dan solusi terhadap berbagai masalah yang ditemui. Diharapkan pula para pustakawan khususnya di wilayah DIY dapat menjadi sosok mandiri dan senantiasa mengembangkan skill dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi. Dan semoga setiap upaya yang dilakukan BPAD DIY dalam menumbuhkan minat baca dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta.