Perpustakaan Nasional Republik Indonesiabekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY memfasilitasi pelaksanaan Stakeholder Meeting Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial tahun 2022 pada 14 Juli 2022 di Hotel Grand Inna Malioboro Yogyakarta
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY Dra. Monika Nur Lastiyani, MM didampingi Pustakawan Ahli Utama Perpusnas RI Ahmad Maskuri. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY dalam sambutannya berharap kegiatan ini dapat menciptakan ekosistem dan menggerakkan masyarakat di bidang literasi. Literasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan. Perpustakaan saat ini harus membuka diri mengajak masyarakat untuk belajar dan berkegiatan sehingga mendapatkan hasil maksimal.
“Melalui inklusi sosial ini kita bisa mengajak masyarakat untuk ke perpustakaan belajar dan menghasilkan suatu karya. Kami ingin mewujudkan cita-cita dari membaca menjadi karya ini sejalan dengan inklusi sosial. Berbagai upaya juga telah dilakukan DPAD DIY bekerja sama dengan kabupaten dan kota dalam upaya meningkatkan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Salah satunya bedah buku yang digelar di setiap kelurahan di DIY dengan melibatkan masyarakat setempat.“Kami melakukan bedah buku di 115 titik, kalau tahun depan 170 titik,
sambutan Kepala Perpustakaan Nasional yang dibacakan oleh Pustakawan Ahli Utama Perpusnas RI Ahmad Masykuri mengatakan literasi diyakini memiliki peran penting dalam mendorong kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu penguatan literasi perlu dilakukan untuk membantu mengurangi angka kemiskinan. Dari penelitian, sebanyak 55% orang Indonesia yang telah menyelesaikan pendidikan menghadapi keterbatasan kemampuan mengelola kehidupan sehari-hari akibat rendahnya kemampuan membaca dan menulis.“Perpustakaan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Seluruh masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan layanan fasilitas perpustakaan.
Perpustakaan sebagai layanan sepanjang hayat juga berfungsi sebagai tempat belajar masyarakat, wahana mendapatkan informasi, rekreasi. Perpustakaan juga memberdayakan masyarakat dan berdampak langsung kepada peningkatan dan taraf hidup. Perpustakaan dimasukkan sebagai salah satu layanan dasar yang harus memfasilitasi masyarakat sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan kebutuhan masyarakat.
Kegiatan Stakeholder meeting ini mempertemukan pemangku kepentingan untuk dapat bersinergi dalam membangun literasi masyarakat sehingga memberikan manfaat bagi semua pihak dan mendorong setiap tupoksi setiap stakeholder. Kegiatan yang merupakan siklus tahunan dari program transformasi perpustakaan secara nasional digelar di 33 provinsi, harapannya dapat memperkuat kolaborasi dalam membangun literasi masyarakat melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial,” katanya.
Oleh : Trilastiti Suryaningtyas, SS
Perpustakaan Lainnya
Mengenang “Sultan Hamengku Buwono IX The Inspiring Leader” menjadi tema pembukaan Ekspose Perpustakaan dan Arsip BPAD DIY...
Dalam rangka pembinaan Perpustakaan Khusus Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Perpustakaan dan...
BPAD DIY kembali melaksanakan Road Show Minat Baca yang diselenggaakan di Balai Desa Sendangtirto, Slema Yogyakarta pada hari...
Kamis, 21 Juli 2016telah diadakan Rapat Monitoring danEvaluasi pelaksnaan program kegiatan semester I. Acara tersebut dibuka...