Setelah menyelesaikan pendidikan di Batavia M. Yunus Anis melaksanakan tugas sebagai mubaligh di tengah-tenagah masyarakat. Ia sering mengadakan tabligh di berbagai daerah bersama dengan pengurus Muhammadiyah lainnya. Pemikirannya kreatif dan tidak ada waktu terluang yang tidak terisi kegiatan. Waktu merupakan hal yang berharga, maka harus benar-benar dimanfaatkan. Sesuai dengan ajaran Islam yang telah meresap pada dirinya, maka memanfaatkan waktu berarti memenuhi ajaran Islam.
Di samping tugas untuk memenuhi hidupnya, H. M. Yunus Anis berupaya mendirikan kursus mubalgh. Mubaligh ini dipandang perlu mendapat perhatian serius dalam upaya memajukan dan mengembangkan agama Islam. Dengan tidak mengenal lelah, maka waktunya digunakan untuk memajukan Muhammadiyah, dan di bawah kepengurusannya tampaklah hasil usahanya.
Dalam upaya menyebarluaskan ajaran Islam dan guna mengembangkan cita-cita Muhammadiyah, maka H. M. Yunus Anis mulai aktif sebagai seorang mubaligh ke berbagai daerah. Semangat muda yang dilandasi keikhlasan tidak membuat dirinya merasa payah. Ia juga mendatangi pelantikan Pengurus Muhammadiyah di Makasar tahun 1344 H/1926. Pada waktu itu H. M. Yunus Anis baru berusia 23 tahun, naun kemampuannya dalam bidang agama dapat diandalkan. Didikan yang diterima dari lingkungan keluarga dan masyarakat Kauman Yogyakarta telah membuat dirinya mampu sebagai dai yang mumpuni.
Artikel Perpustakaan Lainnya
Menurut Online Dictionary for Library and Information Science, koleksi langka adalah sebuah koleksi buku yang sulit ditemukan...
Workshop Akreditasi Perpustakaan yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY dilaksanakan pada Selasa, 16...
Pada kesempatan ini para pembaca dan pemerhati sejarah kami tampilkan uraian seorang tokoh pergerakan wanita Indonesia dari...
Dusun Brayut merupakan sebuah pedusunan yang berada di wilayah Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah...