Perpustakaan di Kyoto
Pada kunjungan beberapa kampus di Jepang kami senantiasa melihat kondisi perpustakaannya untuk mengetahui seberapa besar perhatian pihak pengelola kampus terhadap fasilitas Perpustakaan yang dikelolanya. Pada umumnya tidak jauh berbeda antara Perpustakaan kampus-kampus di Kyoto dengan Perpustakaan perguruan tinggi yang ada di Indonesia, suasana tenang, nyaman dan koleksinya relative lengkap dan ditunjang dengan Teknologi Informasi yang memadai. Pada saat kami berkunjung ke Jepang baru saja terjadi bencana yang menyebabkan instalasi jaringan listrik bertenaga nuklir yang cukup besar terhantam Tsunami maka pasokan listrik di beberapa daerah menjadi terganggu, sebagai konsekuensinya semua kantor termasuk kampus dihimbau untuk menghemat penggunaan listrik tak terkecuali kampus-kampus, oleh karena itu ruangan yang banyak menggunakan listrik seperti ruangan ber AC dan sebagainya kalau tidak diperlukan listrik dipadamkan, orang Jepang disiplin dengan himbauan tersebut. Satu per satu kami amati ruangan-ruangan Perpustakaan tersebut, mulai dari layanan di front office tak jauh berbeda dengan Perpustakaan kita, ruang layanan hanya dijaga oleh sedikit petugas untuk memberikan layanan kepada pemustaka dalam suasana yang tenang dan nyaman, kemudian kami melangkah ke ruang baca umumnya ruang baca terbagi minimal 2 (dua) kategori yaitu ruang baca individual yang memerlukan ketenangan untuk masyarakat yang memang membutuhkan suasana tenang dilengkapi dengan bangku yang tersekat setinggi orang duduk sehingga antar pemustaka bisa konsentrasi atau focus pada buku yang mereka baca. Sebagaimana kondisi di Indonesia ataupun di Yogyakarta bahwa koleksi pustaka umumnya ditulis dalam huruf Jepang, tidak begitu banyak buku-buku dalam bahasa asing kecuali untuk Perpustakaan pada fakultas bahasa. Kategori berikutnya adalah ruang baca terbuka, ruang ini terbagi 2 (dua) yaitu bangku-bangku untuk meletakkan buku yang sedang dipinjam dan ruang untuk akses internet secata umum. Selanjutkan kami menuju pada ruang deposit , sebagaimana penataan ruangan deposit juga tidak jauh berbeda dengan Perpustakaan-perpustakaan kita namun ada yang menarik dari koleksi deposit di salah satu perguruan tinggi di Kyoto yaitu surat dari presiden Abraham Lincoln kalau tidak salah tersimpan rapi di salah satu sudut ruangan ditempatkan di almari kaca.
Artikel Perpustakaan Lainnya
Perpustakaan Nasional RI akan mengadakan Lomba Literasi yang berupa artikel 500 -700 kata,podcast 2-3 menit, video pendek 30...
Berikut ini 200 koran online yang bisa anda akses untuk menambah informasi. 20 Minuten (Switzerland) 20...
Desa, atau udik, menurut definisi "universal", adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia,...
Pendahuluan Setiap bangsa di dunia dapat dipastikan memiliki senjata untuk menghadapi lingkungannya, baik...