Di dalam paedagogik dikatakan bahwa pendidikan seseorang atau pendidikan individual itu berlaku di dalam keluarga, sedangkan pendidikan sosial atau pendidikan kemasyarakatan adalah tugas perguruan. Menurut keadaannya, teori itu tidak seluruhnya benar. Bilamana ilmu pendidikan dengan teorinya itu hanya bermaksud memberikan anjuran atau dorongan agar rumah keluarga sepantasnya teratur sebagai pusat pendidikan individual dan rumah perguruan sebagai pusat pendidikan sosial itulah bersifat suatu aliran yang boleh dan pantas untuk diselidiki.
Akan tetapi, benarkah kiranya hidup keluarga itu dinamakan pusatnya pendidikan individual saja ? Alam keluarga adalah suatu tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan sosial sehingga dapat dikatakan bahwa keluarga itulah tempat pendidikan yang lebih sempurna sifat dan wujudnya daripada pusat lain-lainnya untuk melangsungkan pendidikan ke arah kecerdasan budi pekerti (pembentukan watak individual) dan sebagai persediaan hidup kemasyarakatan.
Tentang alam perguruan yang dinamakan pusat untuk pendidikan sosial ini pula tidak sesuai dengan keadaannya. Kita semua mengenal sistem sekolah secara barat yang semata-mata bersifat tempat pendidikan pikiran atau “balai wiyata” untuk menyiarkan ilmu pengetahuan serta mengusahakan cerdasnya intelek. Dalam balai wiyata yang demikian itu kita tidak akan dapat melakukan pendidikan sosial, melainkan hanya dapat memberikan ilmu atau pengetahuan tentang hidup kemasyarakatan saja. Untuk melakukan segala pekerjaan sosial sebagai persediaan, maka perguruan seperti sekarang ini bukanlah tempatnya. Selama rumah pengajaran masih bersifat “sekolahan”, yang terutama mendidik intelek serta mencari pengetahuan, maka tidaklah mengherankan acapkali pendidikan sosial di situ terdesak (tak ada kesempatan secukupnya) dan terhambat dalam maksudnya (intelektualisme acapkali menentang kesosialan).
Artikel Perpustakaan Lainnya
Ini adalah sistem manipulasi gambar tipe non-kontak yang memanfaatkan "Kinect (Kinect)" konsol game buatan Microsoft, dan untuk...
PAPERS TITLE: DIGITAL LIBRRY FOR FUTURE GENERATION WRITER: HENDRIKUS FRANZ JOSEF, M.Si ...
Perpustakaan Nasional RI akan mengadakan Inkubator Literasi Pustaka Nasional 2021, denganm tema; “Kearifan Lokal untuk...
Mengenai pembentukan KNID Yogyakarta berawal dengan pidato Presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1945. Dalam pidato itu...