PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK MELALUI PENDEKATAN KEARIFAN BUDAYA LOKAL

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY bekerjasama dengan Komisi D DPRD DIY menyelenggarakan kegiatan Bedah Buku dengan judul “PAPPATMMA (Perlindungan Perempuan dan Anak Berbasis Kearifan Lokal di Indonesia)” yang dilaksanakan pada Kamis, 4 November 2021 di Kelurahan Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat sekitar kelurahan dengan menghadirkan narasumber Imam Priyono Dwi Putranto, SE., M.Si. (Komisi D DPRD DIY) dan Indrawati (Kepala Seksi Partisipasi dan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan DP3AP2KB), Cythia Paramitha Trisnanda (Penerbit Deepublish) dan Bunda Cinta (praktisi Psikologi).

Fenomena ketidakberdayaan perempuan di tengah budaya dan lemahnya perlindungan kepada anak-anak merupakan isu besar yang patut mendapatkan perhatian berbagai kalangan. Dalam hal ini peran perempuan sangatlah penting dalam rangka tegaknya suatu keluarga yang harmonis, yang pada gilirannya akan berpengaruh pada anak-anak yang berprestasi. Kemudian anak-anak juga memainkan peranan signifikan dalam konteks sebagai penerus estafet bangsa Indonesia.

Kekerasan verbal adalah salah satu bentuk kekerasan yang paling umum yang sering kali perilaku ini dianggap sebagai bentuk pendisiplinan. Dampak dari penganiayaan verbal diantaranya dapat mengubah perkembangan otak anak, menurunkan kepercayaan diri, menyebabkan depresi.

Perempuan adalah tiang negara, dan anak-anak adalah harapan bangsa. Ketimpangan pada kesetaraan gender pada kaum perempuan. Tujuannya untuk menghargai peran perempuan dan anak dimasa kini dan masa depan. Menyadari pentingnya melakukan pemberdayaan terhadap perempuan dan perlindungan anak. Sebagai upaya mencarikan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan pendekatan budaya lokal yang ada di negara yang kaya akan keanekaragamannya.

Oleh: Trilastiti Suryaningtyas, SS.