BANTUL – Untuk membangun karakter anak bangsa melalui gemar membaca dengan memberdayakan perpustakaan desa, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY Rabu (30/5) menggelar bedah buku berjudul “Strategi Pengelolaan Perpustakaan Desa”. Bertempat di Auditorium Grhatama Pustaka, dalam bedah buku ini sekaligus para pemenang Lomba Perpustakaan Desa tingkat Provinsi DIY. Dari delapan desa yang mewakili masing-masing kabupaten, terpilih lima pemenang. Juara pertama diraih oleh perpustakaan desa Wukirsari Bantul, kedua yakni Sumber Ilmu Balecatur Sleman, ketiga Perpustakaan Pena Sumberharjo Prambanan. Sedangkan untuk juara harapan satu yakni Pustaka Hargorejo Kokap Kulonprogo, dan harapan dua oleh Perpustakaan Indika Sarirejo Gunungkidul.
“Saya bangga sekaligus trenyuh karena semua berlomba-lomba untuk bisa menjadi juara,” ungkap Kepala BPAD DIJ Monika Nur Lastiyani. Monika berharap performa perpustakaan desa dapat terus ditingkatkan, sampai ke tingkat nasional. Menurutnya, setiap perpustakaan harus memiliki pemetaan keunggulan. “Prestasi yang diraih DIY harus dipertahankan, karena tantangannya semakin berat,” pesannya.
Sarwono selaku juri dan Ketua Persatuan Kkatan Pustakawan Indonesia DIY mengatakan, lomba perpustakaan penting untuk melihat sejauh mana manfaatnya untuk orang lain. “Antarperpustakaan perlu saling mengunjungi,” ujarnya. Dia menambahkan, peran kepala desa juga sangat penting untuk kemajuan perpustakaan desa.
Penilaian perpustakaan desa meliputi kelembagaan, gedung, perabot dan perlengkapan, tenaga pengelola, koleksi, layanan, anggaran, kerja sama dengan pihak lain, promosi, dan hasil kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Koleksi harus lebih dari 1.000 judul dan diolah sesuai standar klasifikasi. Layanan minimal 35 jam perminggu dengan jumlah pengelola setidaknya 3 orang minimal berpendidikan SLTA,” beber Susilo Widodo, Penulis buku sekaligus Kepala Perpustakaan Desa Widodo, Widodomartani, Ngemplak Sleman
Dia mengungkapkan bukunya ditulis untuk memberi gambaran tentang perpustakaan desa yang ideal. “Kalau kendala biasanya di buku masih kurang, belum standard. Kedua pengelolaan, susah cari relawan yang konsentrasi di bidang itu,” jelasnya. Susilo menambahkan, kendala yang paling utama adalah jika minat baca warga setempat masih kurang.
Sumber : radarjogja.co.id
Perpustakaan Lainnya
Pada hari Selasa tanggal 17 Mei 2016, BPAD DIY menerimakunjungan dari kantor perpustakaan dankearsipan Daerah Kabupaten Malinau...
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kemampuaan tenagateknis mengelola Perpustakaan Sekolah, BadanPerpustakaan dan Arsip...
Bertempat di gedungGrhatama Pustaka perpustakaan daerah BPAD DIY, rangakaian acara bimtekpengelolaan perpustakaan sekolah tahun...
Pada tanggal 27 januari 2020 secara simbolis diserahkan hibah mobil peprustakaan keliling oleh Kepala DPAD DIY Dra. Monika Nur...