Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia. Pendidikan merupakan hak untuk seluruh anak bangsa, baik pendidikan melalui jalur formal maupun pendidikan sebagai sektor prioritas dalam pembangunan. Pendidikan formal sangat berhubungan dengan sekolah. Saat ini sekolah dituntut untuk menyediakan ekosistem terbaik yang dapat mendukung tumbuh kembangnya anak, salah satu ekosistem tersebut adalah perpustakaan sekolah. Daoed Joesoef (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 1978-983) menyatakan bahwa perkembangan logika, peserta didik harus dibiasakan untuk membaca berbagai bacaan yang dapat memberikan kebaikan/pengetahuan bagi dirinya. Untuk itu, sekolah wajib memfasilitasi melalui perpustakaan sekolah dan program sekolah terkait.
Perpustakaan merupakan sebuah lembaga atau intitusi sosial yang dikelola secara profesional. Pengelolaan secara profesional berarti memnuhi kriteria yang trdapat pada sebuah standar yang berlaku, baik perpustakaan maupun tenaga pengelolanya. Tugas Perpustakaan Nasional sebgai lembaga pemerintah non-kementrian (LPNK) yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan untuk membina perpustakaan dan tenaga perpustakaan, termasuk perpustakaan sekolah.
Di era digital, informasi begitu mudahnya dibuat, disebarkan dan ditelusur menyebabkan ruang-ruang virtual dipenuhi oleh banyaknya informasi, baik yang bermanfaat untuk tumbuh kembang siswa maupun yang berbahaya untuk tumbuh kembang siswa. Kondisi ini, mendorong siswa untuk memiliki kemampuan literasi yang baik. Pemerintah pun menggaungkan program Gerakan Literasi Sekolah (yang merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional) dan perpustakaan sekolah sebgai komponen sekolah memiliki peran yang cukup strategis dalam hal tersebut. Untuk itu, di tahun 2018 Perpustakaan Nasional bersinergi dengan Dinas/Badan Perpustakaan Provinsi se-Indonesia menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tenaga pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Bertempat di Hotel Horison Jalan Gowongan Kidul No. 33 – 49, Yogyakarta, Bimbingan Teknis ini diselenggarakan pada tanggal 27 s.d 28 Februari 2018 dengan peserta sejumlah 120 orang. Peserta merupakan tenaga pengelola perpustakaan sekolah bukan guru dan berasal dari Sekolah Menengah Atas/MA, baik negeri maupun swasta.
Perpustakaan Lainnya
Dalam rangkaian kegiatan ekspose Mengenang “Sultan HamengkuBuwono IX The Inspiring Leader”, Badan Perpustakaan dan Arsip...
Tahun 2020, semua masyarakat di Indonesia bahkan dunia sedang fokus dengan pandemi Covid-19. Segala sumberdaya yang dimiliki...
Dalam rangka Pembinaan Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di DaerahIstimewa Yogyakarta, Dinas Perpustakaan dan Arsip...
Rabu (3-08-2016),Ikatan Pustakawan Indonesia DIY (IPI) bekerjasama dengan BPAD DIY mengadakanseminar Nasional dengan mengusung...