“Kerjasama mungkin satu-satunya solusi bagi perpustakaan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan. Hal terpenting yang perlu diingat, perpustakaan harus mampu menyediakan pelayanan kepada anak-anak, remaja dan kalangan dewasa, tentu dengan konsep totalitas dalam pelayanan, mencakup aspek edukatif, informasi pribadi, rekreasi, kepentingan pribadi, dan kebutuhan karir.“(Fitzgibbons1989,69)
Ungkapan tersebut dinyatakan sekitar 20 tahun yang lalu, masa dimana perkembangan teknologi informasi yang menjadi tulang punggung network belum mengalami booming seperti saat ini. Meskipun begitu, apa yang dinyatakan Fitzgibbons masih sangat relevan untuk saat ini. Penekanan pada kerjasama, segmentasi pemustaka, dan fungsi perpustakaan mau tidak mau membuat perpustakaan berpikir ulang untuk menjadi single player yang berharap mereka mampu melayani seluruh kebutuhan pemustakanya.
Ungkapan diatas menyatakan pentingnya kerjasama perpustakaan demi tercapainya pemenuhan kebutuhan pemustaka. Perpustakaan pada hakikatnya didesain untuk menyediakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pemustakanya. Kargbo (2008) menyatakan, permasalahan-permasalahan klasik seperti minimnya anggaran, kurangnya sumber daya manusia dan meningkatnya kebutuhan informasi pemustaka sebetulnya bisa dijadikan cambuk bagi perpustakaan untuk tetap bersemangat dalam memberikan dan meningkatkan layanan kepada public melalui kerjasama perpustakaan. (Ditulis oleh Budi Wibowo, SH.,MM.) untuk membaca lanjutanya silahkan Download format PDF diatas..
Perpustakaan Lainnya
Informasi lengkap tentang LayananDelivery Order (Pemustaka Istimewa) silahkan download file diatas
Kamis (26/07), BadanPerpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY melakukan ujin kompetensi bagi parapustakawan, kegiatan yang...
Dalam rangka meningkatkan minat baca serta menumbuhkan budaya membacapada masyarakat jogja. Maka, pada hari Senin tanggal 20 Juni...
Bimbingan Teknis Dasar Perpustakaan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) di buka secara resmi oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan...