Maksimalkan Fungsi Teknologi Informasi Untuk Pantau Kondisi Perpustakaan Sekolah

Teknologi informasi saat ini sangat berpengaruh dan menjadi suatu kebutuhan terutama untuk perkembangan perpustakaan. Badan Perpustakan Dan Arsip Daerah menggelar ekspos data perpustakaan sekolah yang selama ini telah di arsipkan. Bertempat di Grhatama Pustaka, Selasa (19/9) ekspos itu sekaligus menjadi bukti bahwa BPAD serius dalam mendokumentasikan perpustakaan sekolah mulai dari jumlah, lokasi hingga detail kondisi di sekolah yang ada di wilayah DIY.

Dengan memanfaatkan sistem informasi geografis (GIS), BPAD melakukan pengarsipan sejumlah kategori perpustakaan. Tak hanya dalam lingkup perpustakaan sekolah, mereka juga melakukan dokumentasi perpustakaan umum, desa, perguruan tinggi dan perpustakaan berbasis komunitas. “ini semua karena kami memanfaatkan teknologi informasi”, kata pustakawan BPAD Anang Fitrianto saat memaparkan hasil dokumentasi tersebut.

Dari hasil dokumentasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan kajian terkait dengan pertumbuhan dan kondisi terakhir animo sekolah dalam meningkatkan budaya literasi di kalangan siswa. Karena kita dapat melihat berapa banyak jumlah buku, berapa banyak pengelola, pengunjung serta jatah anggaran yang di terima di setiap perpustakaan. Dari hasil pendataan tersebut, berhasil terekam data sejumlah 3.231 perpustakaan dari berbagai kategori. Untuk SD/MI ada 1.725 unit, SMP/MTS ada 569 unit dan SMA/MA ada 467 unit.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPAD DIY Budi Wibowo menjelaskan, selain untuk melaksanakan program sesuai kewenangannya, dokumentasi tersebut juga berfungsi sebagai sarana pemantauan terhadap seluruh kondisi kondisi perpustakaan di DIY. Melalui data GIS, masyarakat dapat mengetahui kondisi terkahir perpustakaan yang ada di DIY.