Selasa (23-08-2016). Arsip adalah rekaman kegiatan atau
peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara,
pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Arsip memiliki keterkaitan sebagai
memori kolektif suatu daerah ataupun bangsa yang memiliki nilai historis
tinggi, sehingga harus dipreservasi sebaik-baiknya. Arsip selain memiliki nilai
historis juga dapat menjadi identitas dan jati diri suatu daerah ataupun
bangsa. Arsip juga merupakan sumber pendidikan, sumber informasi, sumber
penelitian, serta dapat menjadi sarana rekreasi.
Demikian
disampaikan PLT Penjabat Sekretaris Daerah DIY Ir. Rani Sjamsin, MT dalam
sambutannya pada Launching Pameran Arsip dan Bedah Buku Naskah Sumber Arsip
dengan tema “GRM Dorodjatun (Sri Sultan Hamengku Buwono IX) dari Jogjakarta
Hingga Negeri Belanda (1921-1939)”, sekaligus pelaksanaan pembukaan pameran
kearsipan dengan tema “ Harmoni dalam Sistem Transportasi di Yogyakarta”. Lebih
lanjut dikatakan pula oleh Kepala BPAD DIY Budi Wibowo. SH,.MM bahwa arsip
bernilai guna kesejarahan yang terkandung dalam arsip statis perlu dilestarikan
dan dipublikasikan kepada masyarakat agar keberadaannya bisa diketahui secara
luas. Seperti yang telah diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 43 tahun 2009
pasal 36 ayat (2) disebutkan bahwa lembaga kearsipan menggiatkan sosialisasi
keasipan dalam mewujudkan masyarakat sadar arsip.
Pameran Kearsipan
yang berlansung di Gedung Sasono Hinggil Dwi Abad Alun-alun Selatan Yogyakarta
ini akan berlangsung selama 7 hari, dari tanggal 23 hingga 29 agustus 2016. Dalam
pameran kearsipan ini juga ditampilkan potret-potret alat transportasi serta
tata ruang kabupaten/Kota se Jogja dari tahun 1940an. Selai itu dalam Pameran
Kearsipan ini juga dihadiri oleh Instansi pemerintah, kalangan mahasiswa, dan masyarakat umum. Sedangkan
sebagai nara sumber dalam bedah buku Naskah Sumber Arsip tersebut adalah GBPH
Prabu Kusumo, Dr. Srimargana, M.Phil dosen Jurusan Sejarah UGM, serta Kepala
BPAD DIY.
Buku
Naskah Sumber Arsip dengan tema “GRM Dorodjatun (Sri Sultan Hamengku Buwono IX)
dari Jogjakarta Hingga Negeri Belanda (1921-1939)”, menceritakan kisah
pendidikan maupun kehidupan seorang Dorodjatun dam kurun waktu tahun 1921-1939.
Buku ini juga bisa kita jadikan bacaan yang mendidik untuk menambah
pengetahuan. Karena buku ini lebih menyerupai biografi yang berusaha
menjelaskan sejarah perjalanan pendidikan Dorodjatun, dimana sejak usia 4 tahun
sudah hidup terpisah dari keluarga. Ia dititipkan pada keluarga seorang Belanda,
untuk mendapatkan pendidikan dari taman kanak-kanak hingga lulus Hogere Burger
School (HBS, setingkat SMP dan SMU) yang penuh disiplin dan gaya hidup yang
sederhana, sekalipun ia putra seorang raja.
.
Kearsipan Lainnya
"Surat Keputusan K.G.P.A.A Paku Alam nomor; 2/Ws./62 tentang pemberian jabatan yang diantaranya jabatan untuk Mantri/Ngabehi,...
Bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusanAlat pertanggungjawabanPusat ingatanAlat bukti otentikUkuran tertib...
Surat Keputusan Penetapan Dewan Pemda Kabupaten Sleman. Tentang : penunjukan instansi yang diberi kuasa untuk memberi ijin...
Selokan Mataram adalah salah satu karya paling monumental Sri Sultan Hamengku Buwono IX . Saluran air yang menghubungkan Sungai...