Hasil olah pikir manusia menentukan dan turut mendukung terbentuknya peradaban. Pemikiran manusia dituangkan dalam bentuk tulisan sejak ditemukannya huruf dan budaya tulis setelah sebelumnya manusia menggunakan lisan sebagai media penyampaian ilmu maupun petuah spiritualnya. Bukti arkeologis dari budaya tulisan atau lebih tepatnya goresan manusia yang memiliki makna dimulai dari pahatan di pohon maupun batu yang memiliki arti tertentu yang disepakati oleh kelompok- kelompok nomaden. Beberapa hasil “tulisan” tersebut masih dapat dilihat saat ini, contohnya adalah ornamen lukisan di Gua Harimau di Sumatera atau lukisan di Gua Niaux yang ditemukan pada tahun 1906 di Pyreness, Prancis.
Perpustakaan sendiri telah ada sejak ribuan tahun yang lalu, tepatnya dari peradaban Mesopotamia. Berdasarkan bukti arkeologis diketahui bahwa perpustakaan pada awal mulanya tidak lain berupa kumpulan catatan transaksi niaga. Dengan kata lain, perpustakaan purba tidak lain merupakan sebuah kemudahan untuk menyimpan catatan niaga. Karena kegiatan perpustakaan purba tidak lain menyimpan kegiatan niaga maka ada kemungkinan bahwa perpustakaan dan arsip semula bersumber pada kegiatan yang sama kemudian terpisah.
Dari kegiatan itu, ternyata bahwa sejak semula salah satu kegiatan perpustakaan ialah menyimpan produk tulisan masyarakat sekaligus juga perpustakaan merupakan produk masyarakat karena tak ada perpustakaan tanpa ada masyarakat. Mesopotamia –yang saat ini diidentifikasi berlokasi di Irak—sebuah negeri agung yang dikenal sebagai Negeri 1001 Malam. Peradaban ini tumbuh dan berkembang di lembah sungai Eufrat dan Tigris. Diawali oleh bangsa Sumeria, yang dianggap sebagai pencetus peradaban manusia pada 3200 SM. Selain Sumeria ada suku bangsa lain yang mendiami lembah subur sungai Eufrat, antara lain Akkad, Mary, Larsa dan Assyria. Bangsa Sumeria dikenal sebagai penemu tulisan paku. Tulisan bangsa Sumeria digoreskan pada tanah liat lunak lalu dijemur. Lempengan tanah liat atau clay tables memang berat tapi tahan lama. Isinya bermacam-macam mulai dari surat dagang , kalender pertanian , resep obat sampai peraturan hukum yang diketahui bahwa peraturan hukum tersebut adalah hukum tertua didunia. Tulisan yang pada clay tables masih berupa gambar (pictograf) kemudian diterjemahkan ke aksara sumeria yang bentuknya seperti paku sehingga disebut tulisan paku (cunciform).
Puncak peradaban Mesopotamia lahir dengan munculnya Babylonia sebagai penakluk Sumeria dan bangsa lain yang mendiami lembah tersebut. Saat inilah hukum negara tertulis mulai diciptakan, yaitu Codex Hammurabi yang meliputi hukum pidana dan perdata di catat pada lempengan-lempengan tanah liat terdiri dari 282 butir meliputi semua aspek kehidupan manusia. Kode hukum yang paling lengkap yang pernah diciptakan manusia pada masa lalu itu kini tersimpan apik di Meuseum Louvre Paris, Perancis. Di sisi dunia lain, ada seorang raja besar bernama Ashurbanipal yang membawa bangsa Assyria pada puncak kejayaan. Salah satu karya monumental Ashurbanipal adalah sebuah perpustakaan besar di Ninehev yang mengoleksi sekitar 35.000 tablet tanah liat (sekitar tahun 668-626 SM) yang dikumpulkan dengan penggalian di berbagai tempat bekas kota Sumeria. Dan berkat tablet-tablet inilah masyarakat modern sekarang bisa mengetahui kejayaan Mesopotamia. Sayangnya setelah Ashurbanipal wafat terjadi kemunduran dan dikalahkan oleh Nabolapolazzar . Nabolapolazzar adalah raja Babylonia Baru yang eksis di medio pertengahan milenium pertama. Babylonia Baru pada masa Nebukadnezar ini merupakan kota yang sangat indah yang dibangun dengan arsitektur yang sangat megah, dan tidak ada sebelumnya dan juga belum tentu bisa ada yang meniru setelahnya. Peninggalan pada masa Babylonia baru yang sangat terkenal adalah adanya Taman Gantung yang dikatakan sebagai sebuah hadiah persembahan kepada istri Nebukadnezar, juga adanya Ziggurat dan Menara Babel sebagai wujud persembahan mereka terhadap Tuhan yang mereka percayai.
Setelah menjalani ribuan tahun kehidupan dalam masa masehi, perpustakaan pun masih eksis sampai dengan saat ini. Dikenal dengan nama Generasi Z, masyarakat saat ini juga mengenal perpustakaan sebagai sebuah pusat penyimpanan dan pengelolaan koleksi terutama buku sebagai wahana informasi dan edukasi. Perkembangan akal dan pikiran manusia, perkembangan teknologi—khususnya teknologi informasi telah membawa manusia kepada pilihan-pilihan informasi yang sedemikian kaya dan lengkap hanya dengan beberapa langkah saja. Perkembangan perpustakaan telah mengarah pada layanan informasi digital yang dapat diakses dari atas tempat tidur sekalipun. Informasi secara umum juga telah menguasai kehidupan manusia, mulai dari bangun tidur sampai dengan menjelang terlelap di hari yang sama. Hal ini menunjukkan betapa ramalan atas peradaban kehidupan telah mengalami puncaknya dengan masuknya dunia ke era informasi, setelah sebelumnya manusia melalui masa berburu meramu, bertani dan periode industri. (ditulis oleh Anang Fitrianto S.N.,Sos.) untuk membaca lanjutanya silahkan Download format PDF...
Perpustakaan Lainnya
Sampah masih menjadi salah satu permasalahan rumah tangga terutama didaerah perkotaan yang sulit ditemukan solusinya. Atas dasar...
Rabu 2 Mei 2018 Rumah Baca Modern mendapat kunjungan wisata pustaka dari TK ABA Wojo , Bangunharjo Sewon Bantul. Dipandu oleh Dra....
Sampai saat ini koleksi langka berbahasa Belanda sangat melimpah di berbagai perpustakaan daerah di seluruh Indonesia, bahkan di...
Balai Layanan Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY menggelar kegiatan Hari Anak Nasional 2018 dengan...