Selokan Mataram adalah salah satu karya paling monumental Sri Sultan Hamengku Buwono IX . Saluran air yang menghubungkan Sungai Progo dengan Kali Opak yang membelah Yogyakarta dari barat ke timur ini memberi pengairan yang tak pernah berhenti bagi lahan-lahan pertanian di sekitarnya. Proyek selokan mataram ini berhasil menyelamatkan banyak penduduk Yogyakarta untuk tidak diikutsertakan dalam program kerja paksa Jepang, Romusha. Sebuah solusi brilian yang tidak hanya bisa menyelamatkan nyawa rakyatnya di kala itu, tetapi juga membuat manfaat yang terus bisa dinikmati hingga kini.
Di bidang pendidikan, Sri Sultan Hamengku Buwono IX mendukung penuh berdirinya Universitas Gadjah Mada. Lembaga perguruan tinggi yang telah mencetak banyak tokoh nasional maupun internasional ini awalnya menggunakan Pagelaran dan bangunan-bangunan lain di dalam dan sekitar keraton untuk dijadikan lokasi belajar mengajar. Sejalan dengan perkembangan universitas, sebidang tanah di Bulak Sumur disediakan oleh Sultan untuk dibangun gedung utama, Balairung UGM, yang dirancang sendiri oleh Presiden Soekarno kala itu.
Seperti raja-raja Yogyakarta pendahulunya, Sri Sultan Hamengku Buwono IX juga mempunyai sumbangsih yang besar di bidang seni. Terinspirasi dari cerita wayang golek, beliau menciptakan tari klasik Golek Menak yang meneguhkan karekter khas gerak tari gaya Yogyakarta. Karya lain yang beliau hasilkan diantaranya adalah tari Bedhaya Sapta dan Bedhaya Sanghaskara (Manten).
Sumber : kratonjogja.id
Kearsipan Lainnya
Pada hari Selasa, 12 April 2016telah dilaksanakan Bimbingan Teknis Pengelolaan Arsip Statis di Pemda KabupatenBantul. Rusidi...
Kamis (31-03-2016),bertempat di ruang seminar Grhatama Pustaka, Balai Layanan Perpustakaan BPADDIY Jl Raya Janti, Banguntapan,...
BPAD DIYmenerima kunjungan kerja dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten BoneBolango Ibu Asma Beu, SE Kepala Bidang...
Jumat 17 Agustus 1945, hari masih subuh dan rumah di Jalan Pegangsaan Timur 56 masih sepi. Si empunya rumah Soekarno masih...