Selokan Mataram adalah salah satu karya paling monumental Sri Sultan Hamengku Buwono IX . Saluran air yang menghubungkan Sungai Progo dengan Kali Opak yang membelah Yogyakarta dari barat ke timur ini memberi pengairan yang tak pernah berhenti bagi lahan-lahan pertanian di sekitarnya. Proyek selokan mataram ini berhasil menyelamatkan banyak penduduk Yogyakarta untuk tidak diikutsertakan dalam program kerja paksa Jepang, Romusha. Sebuah solusi brilian yang tidak hanya bisa menyelamatkan nyawa rakyatnya di kala itu, tetapi juga membuat manfaat yang terus bisa dinikmati hingga kini.
Di bidang pendidikan, Sri Sultan Hamengku Buwono IX mendukung penuh berdirinya Universitas Gadjah Mada. Lembaga perguruan tinggi yang telah mencetak banyak tokoh nasional maupun internasional ini awalnya menggunakan Pagelaran dan bangunan-bangunan lain di dalam dan sekitar keraton untuk dijadikan lokasi belajar mengajar. Sejalan dengan perkembangan universitas, sebidang tanah di Bulak Sumur disediakan oleh Sultan untuk dibangun gedung utama, Balairung UGM, yang dirancang sendiri oleh Presiden Soekarno kala itu.
Seperti raja-raja Yogyakarta pendahulunya, Sri Sultan Hamengku Buwono IX juga mempunyai sumbangsih yang besar di bidang seni. Terinspirasi dari cerita wayang golek, beliau menciptakan tari klasik Golek Menak yang meneguhkan karekter khas gerak tari gaya Yogyakarta. Karya lain yang beliau hasilkan diantaranya adalah tari Bedhaya Sapta dan Bedhaya Sanghaskara (Manten).
Sumber : kratonjogja.id
Kearsipan Lainnya
VISIMenjadi Motivator dan Fasilitator dalam Pemanfaatan Arsip sebagai Sumber InformasiMISIMewujudkan efektifitas pelaksanaan tugas...
Bersama ini kami lampirkan informasi Rencana Umum Pengadaan BPAD 2013. Untuk download silakan klik link di bawah.
Selarasdengan dinamika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta semakin tingginyakesadaran untuk memposisikan arsip pada...
Kunjungan Kerja dari Komisi I DPRD Provinsi Bangka Belitung ke Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY diterima pada hari...