DPAD Yogyakarta

Workshop Pengatalogan RDA (Resource Description and Access)

 Perpustakaan  6 April 2018  AdminWB  1376
Workshop Pengatalogan RDA (Resource Description and Access)

Kamis (5/04/2018) Perpustakaan Nasional RI bekerja sama dengan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY mengadakan Workshop Pengatalogan RDA (Resource Description and Access). Kegiatan wokrshop yang berlangsung di hotel Royal Darmo Yogyakarta ini menghadirkan 3 narasumber dari PERPUSNAS, diataranya Indreswari NS, S.S., M.P., Sri Mulyani, dan Suharyanto, S. Sos,. M. Hum. kegitan ini juga diikuti para pustakawan yang ada diDIY.

Katalog merupakan alat bantu penelusuran informasi di perpustakaan. Proses pengatalogan tidak terlepas dari sejumlah peraturan dan pedoman dalam pembuatannya. Selama ini kita mengenal AACR2 (Anglo American Cataloguing Rules 2) sebagai standar pengatalogan bahan perpustakaan, namun seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, AACR2 dirasa tidak mampu lagi merepresentasikan isi dari bahan perpustakaan jenis digital.Kemunculan RDA (Resource Description and Access) didorong oleh perkembangan koleksi perpustakaan yang berbentuk digital, sehingga diperlukan panduan dan instruksi mengenai formulasi data yang dapat memberikan informasi dan yang membuat hubungan antara pustakawan duntuk mendukung pencarian sumber daya, yang mampu mencakup semua jenis konten dan media.

RDA memperkenalkan konsep model hubungan-entitas (entity-relationship model) untuk mengakomodasi kebutuhan dunia digital dan analog. Sejak pertama kali dimunculkan konsep pengatalogan baru ini sudah melalui banyak perdebatan dan kontroversi diantara pustakawan di dunia. Munculnya konspe RDA, sudah dimulai sejak tahun 1997 pada konferensi internasional yang diadakan di Toronto, Kanada dalam “International Conference on the Principles and Future development of AACR “, yang menganalisis struktur AACR2 dan muncul permasalahan substansial yang berhubungan dengan konten versus bentuk fisik. Kesimpulan yang diperoleh dalam konferensi itu adalah struktur AACR2 tidak logis dan tidak konsisten, sehingga AACR2 kurang fleksibel, tidak dapat mengakomodasi sumber baru, dan tidak cocok untuk dunia digital. Fakta tersebut medorong Joint Steering Committee untuk menyusun standar baru yang mampu mengakomodir dan merespon tantangan dunia digital.

RDA dibangun diatas dasar fondasi AACR2 dan menjadi standar baru pendeskripsian dan akses semua jenis konten dan media. RDA bertujuan membantu pemustaka dalam mencari, mengidentifikasi, memilih dan mendapatkan informasi yang diinginkan.

Perpustakaan Lainnya

Peer Learning Meeting Pengembangan Perpustakaan Bertransformasi Perpuseru Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Peer Learning Meeting Pengembangan Perpustakaan Bertransformasi Perpuseru Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
 4 May 2017  3030

Sinergi dan kolaborasi adalahsalah satu elemen dalam mendukung pencapaian kinerja. Dilandasi pemikirantersebut, Tim Sinergi...

KUNJUNGAN SD TUMBUH YOGYAKARTA KELAS IV Ke GRHATAMA PUSTAKA KUNJUNGAN SD TUMBUH YOGYAKARTA KELAS IV Ke GRHATAMA PUSTAKA
 10 March 2016  1765

Pada hari Kamis tanggal 10 maret 2016 Grhatama Pustakadikunjungi SD Tumbuh Yogyakarta siswa kelas IV. Kunjungan tersebut...

PETUNJUK TEKNIS PUSTAKAWAN 2015 PETUNJUK TEKNIS PUSTAKAWAN 2015
 20 September 2016  7129

Setelah dinantikan cukuplama, akhirnya Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan diterbitkan. Sebagaimanakita ketahui bahwa...

Bedah Buku Bisnis Anti Expired di Balai Kelurahan Wirogunan Kota Yogyakarta Bedah Buku Bisnis Anti Expired di Balai Kelurahan Wirogunan Kota Yogyakarta
 12 March 2019  834

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY mengadakan bedah buku yang dilaksanakan di Balai Kelurahan Wirogunan, Margangsan-Kota...