Suatu kawasan dapat dinyatakan sebagai kawasan bersejarah karena memiliki citra yang khas. Kekhasan citra tersebut dapat ditentukan karena biasanya memenuhi kriteria preservasi secara fisik yang meliputi estetika, kelangkaan, tipologi/ kejamakan, peranan sejarah, pengaruh terhadap lingkungan, dan keistimewaan. Sedangkan secara non fisik dapat ditinjau dari tolok ukur Nilai sosial budaya, komersial, dan pengembangan ilmu (Snyder & Catanese, 1986). Bila suatu kawasan atau tempat ditetapkan sebagai objek yang perlu untuk dipreservasi, dapat diduga bahwa kriteria fisik maupun non fisik di atas telah dipenuhi secara kuat di kawasan atau tempat tersebut.
Preservasi suatu kawasan atau tempat telah disadari arti pentingya oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki entitas atau tata pemerintahan berbasis kultural, sekaligus identitas lokal berupa nilai religi, nilai spiritual, nilai filosofis, nilai estetika, nilai perjuangan, nilai kesejarahan, dan nilai budaya yang menggambarkan segi keistimewaan Yogyakarta sehingga harus dijaga kelestariannya. Salah satu tempat yang telah ditetapkan sebagai benda cagar budaya adalah Lingkungan dan Bangunan Gereja Santo Yusup Bintaran. Gereja Santo Yusup Bintaran telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Negara Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.25/PW.007/MKP/2007 Tentang Penetapan Situs Dan Bangunan Tinggalan Sejarah Dan Purbakala Yang Berlokasi Di Wilayah Propinsi DIY Sebagai Benda Cagar Budaya Atau Kawasan Cagar Budaya.
Artikel Perpustakaan Lainnya
MENGENAL WISATA BUDAYA CANDI CANGGALDisarikan dari naskah siaran RRI YogyakartaTiti MumfangatiBalai Pelestarian Nilai Budaya...
Kegiatan Monitoring Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY sebagai salah satu...
PendahuluanBadan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah DIY Nomor 7 tahun 2008 tentang...
Nyi Hajar Dewantara adalah pendiri Taman Siswa dan pemimpin perguruan Taman Siswa sampai akhir hayatnya. Sebagai istri Ki Hajar...