Apabila mengikuti Pergerakan Perempuan Indonesia dalam mencapai Indonesia merdeka, maka kita akan mengenal tokoh perempuan itu bernama Siti Munjiah. Untuk mengetahui siapa Siti Munjiah itu kami sajikan uraian sebagai berikut.
Siti Munjiah adalah puteri Raden Kaji Lurah Hasyim, seorang abdi dalem Bidang Keagamaan Kasultanan Yogyakarta pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Anak Raden Kaji Lurah Hasyim semua berjumlah 8 orang. Siti Munjiah adalah anak keenam dari delapan bersaudara. Saudara kandung Siti Munjiah antara lain K.H. Fakhruddin dan Ki Bagus Hadikusumo..
Siti Munjiah dibesarkan dalam lingkungan Kampung Kauman Yogyakarta yang dikenal orang sebagai kampung santri, sehingga lingkungan ini memberi pengaruh terbentuknya jiwa dan pribadi anak-anak muda tetrmasuk Siti Munjiah.. Masyarakat Kampung Kauman membiasakan anak-anaknya dari kecil terpimpin dan terbina dalam belajar agama Islam baik di langgar atau di Masjid Besar Yogyakarta.. Kebiasaan sejak kecil dalam lingkungan muslim ini tampak dengan nyata pada Siti Munjiah yang tampil dalam Kongres Perempuan Indonesia Pertama mewakili Aisyiyah.
Lahirnya pembaharuan Islam yang dipelopori oleh Kiai HajiAhmad Dahlan membuka wawsan baru dan memberikan pengetahuan yang lebih luas lagi terhadap generasi muda pada zamannya. Kiai Haji Ahmad Dahlan dengan Organisasi Muhammadiyah telah membawa pembaharuan pemikiran umat Islam yang selama itu masih tabu terhadap pengetahuan berasal dari orang-orang Barat. Kiai Haji Ahmad Dahlan menyiapkan generasi angkatan mudanya, khusunya wanita juga mau mengembangkan pembaharuan pikirannya.. Karena itu Siti Munjiah dharapkan belajar agama di Madrasah Mualimat Muhammadiyah, sedang tiga orang lainnya Siti Umniah ( ibunya Muhammad Darban ), Siti Bariyah dan Siti Badilah diminta Kiai Haji hmad Dahlan untuk masuk kesekolah umum, yaitu HIS sekolah-sekolah Belanda. Dengan memperoleh pengetahuan yang bersifat umum dan memperdalam ajaran gama Islam, maka apa yang diperoleh secara bersamaan dipindahkan untuk menggerakkan dan mengembangkan Muhammadiyah khususnya bagian wanitanya.
Artikel Perpustakaan Lainnya
Ada empat kraton di Jawa yang menjadi pusat budaya Jawa, yaitu Kasultanan Yogyakarta, Pura Pakualaman, Kasunanan Surakarta, dan...
Library Repositories are very important to be managed and developed for specialized libraries. Repository library which should be...
Budaya Barat semakin gencar masuk ke Indonesia. Disadari atau tidak hal ini akan berpengaruh terhadap budaya lokal. Pada hal...
Sebuah sistem perpustakaan terpadu (ILS), juga dikenal sebagai sistem manajemen perpustakaan (LMS) adalah sistem perencanaan...