Ali Affandi selalu tanggap dan peka menghadapi situasi yang semakin menentu sehingga menggugah pikirannya untuk berbuat semaksimal mungkin demi kepentingan dirinya dan keluarganya maupun kepentingan sosial kemasyarakatan.
- 1. Membentengi Keluarga Dari Pengaruh Negatif
Pada tahun 1970 Ali Affandi memasuki masa pensiun. Setelah pensiun dan melepaskan tugas sehari-hari bermaksud tinggal di Yogyakarta sambil menambah bekal hidup melalui kegiatan pengajian-pengajian. Demikian angan-angan hari tua yang diidam-idamkan Ali Affandi, tetapi Pak Harto masih mengharapkan bantuannya. Pemikiran untuk tinggal di Yogyakarta akhirnya mengalami perubahan karena seteah di jakarta beredar pil ekstasi, pil koplo, dan situasi global yang berdampak negatif, maka hal tersebut menggugah pemikiran Ali Affandi untuk menyelamatkan keluarganya, yaitu anak-anak dan cucu-cucunya dari pengaruh negatif tersebut. Akhirnya, dipikir-pikir tidak sampai hati meninggalkan cucu-cucunya 15 orang itu yang berada di Jakarta, hanya1 orang yang tinggal di Yogyakarta. Melihat kenyataan bahwa pengaruh kota Jakarta sangat kompleks yang sifatnya negatif, sehingga tidak sampai hati meninggalkan Jakarta. Hal ini dianggap suatu anugrah yang terselubung, karena ia di Jakarta masih diminta menbantu Presiden. Pengaaruh di Jakarta dianggap sangat rawan. Akhirnya Ali Affandi tetap membantu presiden Suharto ampai tahun 1996 mengurusi keuangan Banpres. Ali Affandi sudah 5 kali mengajukan mohon berhenti tetapi belum diizinkan Pak Harto. Tugas yang ditangani Ali Affandi merupakan posisi penting, dan menurut Pak Harto tugas itu belum ada penggantinya seperti Ali Affandi. Memang semula dalam pemikirannya setelah pensiun ingin berdomisili di Yogyakarta yang diaanggap lebih tenang daripada di Jakarta. Namun pengaruh negatif yang melanda kota Jakarta membuat rasa takut Ali Affandi terhadap nasib keluarganya. Untuk membentengi pengaruh negatif itu, maka diputuskan akan diintensifkan pembinaan mental keagamaan dengan pengajian bagi segenap keluarganya. Untuk itu sebulan sekali diadakan pengajian rutin keluarga di rumahnya yang terletak di Cempaka Putih Tengah 26A/11A, Jakarta Timur. Anak, menantu dan cucu wajib menghadri pengajian sebulan sekali ini. pengajian rutin ini sering memanggil Ustad Kyai Haji Sebeki Abdul Kadir seorang Ustad dari Rumah Sakit Islam Cempaka Putih.
Artikel Perpustakaan Lainnya
Call Paper Daluang, Journal of Library and Information Science Daluang: Journal of Library and Information Secience is published...
Abstract Library science field in Indonesia has long been...
Pada saat meletus pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948 Kabupaten Gunung Kidul juga terkena imbasnya. Pada suatu hari sekitar...
Dalam rangkameningkatkan minat baca dan menciptakan budaya membaca pada masyarakat, BadanPerpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY...