Kotagede sebagai bekas ibukota kerajaan memiliki beberapa peninggalan bersejarah, di antaranya Watu Gateng dan Watu Gilang. Kedua peninggalan tersebut dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Lokasi Watu Gateng dan Watu Gilang kurang lebih satu kilometer di sebelah selatan pasar dengan menyusuri jalan sisi barat, atau sekitar 300 meter di selatan komplek masjid dan makam.
Setelah mengunjungi komplek masjid dan makam, perjalanan menuju ke arah selatan, ke sebuah kampung yang disebut Kampung Dalem (dahulu bekas dalem atau keraton) yang di dalamnya terdapat bangunan kecil. Di dalam bangunan kecil tersebut terdapat tiga buah batu bulat, berwarna kuning keemasan, yang disebut Watu Gateng, dan sebuah batu persegi empat yang bernama Watu Gilang.
Watu Gateng
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, konon Panembahan Senapati memiliki putra dari hasil perkawinannya dengan penguasa laut selatan, yaitu Nyi Rara Kidul. Putra Panembahan Senapati tersebut bernama Raden Rangga yang dikenal sebagai seorang anak yang nakal namun memiliki kesaktian luar biasa. Salah satu mainan kegemaran Raden Rangga adalah batu-batu berbentuk bola yang saat ini jumlahnya hanya tinggal tiga buah. Ketiganya sangat berat untuk ukuran alat permainan, yaitu kurang lebih 15 kilogram/batu. Namun, Raden Rangga justru bermain dengan batu-batu tersebut untuk dilempar-lemparkan.
Artikel Perpustakaan Lainnya
Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY bekerjasama dengan Komisi D DPRD DIY menyelenggarakan kegiatan Bedah Buku dengan judul...
Penelusuran koleksi perpustakaan, atau proses temu kembali informasi merupakan aspek penting dalam pelayanan informasi. Fungsi...
Pendidikan didukung oleh banyak komponen dalam upaya memberikan layanan edukasikepada masyarakat. Salah satu komponen pendukung...
Candi Ganjuran berada di dalam kompleks Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, terletak 17 km dari Yogyakarta, ke arah selatan....