Enam Perpustakaan “istimewa” yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki aset manuskrip yang luar biasa, namun kebanyakan masih belum dikelola secara optimal. Sebagai puncak rangkaian acara pembangunan Rancang Bangun Perpustakaan, sebuah Focus Group Discussion atau FGD diselenggarakan (18/11). Melalui kegiatan itu, diharapkan dapat memunculkan usulan agar nyata sehingga perpustakaan yang memiliki keistimewaan dapat terekspos keluar dan menjadi salah satu pendukung keistimewaan Yogyakarta.
FGD dibagi menjadi tiga kelompok kecil yang fokus pada permasalahan masing-masing. Grup pertama membahas mengenai perpustakaan di situs-situs kebudayaan Yogyakarta, Grup kedua membahas tentang perkembangan Teknologi Informasi dalam mendukung perkembangan perpustakaan dan yang Ketiga membahas tentang kebudayaan secara makro.
Dari hasil diskusi diperoleh beberapa kesimpulan yang menarik. Diantaranya adalah untuk menambah koleksi dan khasanah manuskrip, masing-masing situs harus mengupayakan pengadaan ataupun akuisisi naskah yang masih ada di masyarakat dan belum dikelola secara profesional. Naskah-naskah yang ada perlu dialih aksara dan alih bahasa serta dialih mediakan agar bisa diakses oleh masyarakat luas.
Pembuatan buku-buku berdasarkan naskah-naskah kuno dengan bahasa yang bisa dimengerti oleh masyarakat luas akan menyebabkan masyarakat lebih bisa memahami keadiluhungan budaya jawa dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan tercipta generasi yang berkarakter. (don)
Event Lainnya
Setelah melalui proses seleksi bertahap dan kompetisi yang cukup ketat, akhirnya Sarwono, Pustakawan UPT UGM berhasil menjadi...
Pada hari Jum'at, tanggal 9 Desember 2010, BPAD Provinsi DIY melaksanakan kegiatan sertifikasi ISO 9001: 2008. Dalam kegiatan...
Badan perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta pada tahun anggaran 2012 menyelenggarakan bimbingan teknis...
Salah satu hal yang harus dilakukan bagi lembaga yang menerapkan sertifikasi ISO 9008:2001 adalah melakukan Rapat Tinjauan...