Bu Retno, begitu biasa dia dipanggil. Perempuan dengan nama lengkap Retno Susiati, S.H., M.M ini memimpin Kantor Arsip Daerah Kabupaten Sleman sejak Januari 2014 dan telah menghantarkan Pemda Sleman menjadi JUARA 1 NASIONAL Lomba Lembaga Kearsipan Daerah Tahun 2015.
Berikut liputan wawancara langsung kami dengan Beliau dan Bu Retno secara terbuka menceritakan perjalanan hidupnya, khususnya seputar kearsipan yang sekarang sedang dikelolanya.
Sewaktu kecil, wanita ini berpindah-pindah mengikuti orang tuanya ditugaskan, meski masih dilingkunga Kabupaten Sleman. Tahun 1970 Retno kecil masuk Sekolah Dasar di Daerah Cangkringan, karena dia harus mengiuti orang tuanya, tahun 1972 dia berpindah sekolah di SD Pakem sampai lulus tahun 1976. Di Kecamatan ini pula Retno melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri III IKIP, yang sekarang menjadi SMP 4 Pakem. Setelah lulus SMP, anak keempat dari enam bersaudara ini melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas IKIP III, dan lulus tahun 1983. Setelah lulus SMA beliau melanjutkan kuliah di Universitas Jendral Soedirman Purwokerto, Fakultas Hukum dan lulus tahun 1989.
Setelah menyelesaikan kuliah dengan baik dalam waktu 4 tahun, Beliau mendaftar pegawai di Pemerintahan Daerah DIY dan Jawa tengah, dan keduanya diterima. Akan tetapi sosok wanita yang senang membaca ini memilih di Pemda DIY karena lebih dekat dengan keluarga. Begitu diterima PNS Pemda Sleman, perempuan yang menikah tahun 1991 ini ditempatkan di Bagian Hukum dan Organisasi Pemda Kabupaten Sleman. Ketika Bagian Hukum dan Organisasi dipisah tahun 1994, Beliau dippercaya oleh Bupati Sleman menjadi Kepala Subbagian Kelembagaan pada Bagian Organisasi. Tanggungjawab ini diembannya dengan baik selama sembilan tahun dan mengalami dua kali pergantian Kepala Organisasi. Pada tahun 1997 wanita ini mendapat kesempatan untuk melanjukan S2 di Magister Manajemen UGM dan lulus tahun 2000. Pada akhir tahun 2003, beliau dipercaya untuk menjabat sebagai Kepala Bagian Organisasi hingga tahun 2012, sekaligus merangkap di Lembaga Non Struktural, yaitu sebagai Kepala Unit Pelayanan Terpadu Pelayanan Satu Atap selama sembilan tahun. Lika-liku persoalan Bidang Organisasi sudah dialaminya, dan pada bulan Desember 2012 Beliau dilantik sebagai Kepala Kantor Penanaman, Penguatan, dan Penyertaan Modal (KP3M).
Belum genap dua tahun menjabat sebagai pemimpin KP3M, Bu Retno sudah dipercaya kembali oleh Bupati Kabupaten Sleman untuk menjadi Kepala Kantor Arsip Daerah hingga sekarang. Wanita yang murah senyum ini juga aktif di KORPRI Kabupaten Sleman. Dalam Dewan Pengurus KORPRI Bu Retno masuk dalam anggota Bidang Organisasi dan Kelembagaan. Selain itu Beliau juga menjabat sebagai Sekretaris di Koperasi AMAN, yaitu Koperasi yang dibentuk oleh KORPRI Kabupaten Sleman.
Beralih ke masalah kearsipan, jauh sebelum menjadi Kepala Kantor Arsip Daerah, sama dengan kebanyakan orang yang menganggap bahwa arsip itu hanya sebatas kertas yang sudah tidak terpakai. Bu Retno juga mengangap seperti itu. Akan tetapi begitu dipercaya menjadi Kepala Lembaga Kerasipan Daerah tersebut dan membaca ketentuan–ketentuan tentang kearsipan, serta melihat kenyataan bahwa arsip itu tidak hanya kertas atau surat, pandangan beliau tentang arsip berubah total. “Arsip mempunyai nilai yang sangat tinggi”, begitulah pandangan Bu Retno saat ini tentang arsip.
Dengan adanya gambaran tentang arsip, wanita yang suka dengan kebersihan dan kerapihan ini mulai membuat inovasi–inovasi di Kantor Arsip Daerah, salah satunya dengan “Penggalian Arsip”. Bahwa Pemkab Sleman memiliki kekayaan yang sangat banyak, baik tokoh masyarakat, seni budaya, aset perjalanan sejarah Pemkab Sleman yang perlu untuk digali dan dikelola dengan baik. Sehingga ketika siapapun ingin mengetahui seperti apa Kabupaten Sleman, kita bisa memberikan cerita yang utuh tentang Sleman, begitu pendapat Beliau.
Pemimpin yang tidak suka dengan ketidakkonsistenan ini mulai menyerukan kepada semua Organisasi Perangkat Daerah sampai dengan Desa bahwa arsip itu penting dan harus dikelola denganbaik dan benar. Beliau optimis bahwa arsip akan menjadi sesuatu yang bernilai tinggi bagi Kabupaten Sleman.
Pada akhir perbincangan, Bu Retno menyampaikan harapan terhadap arsip “Arsip tidak hanya dipandang sebagai selembar kertas yang tidak ada artinya, tetapi arsip bisa menjadi sesuatu yang bernilai tinggi dan tentunya sebagai tantangan untuk menjadikan arsip menjadi sesuatu yang tidak dipandang sebelah mata, tetapi dipandang sebagai dokumen yang memiliki posisi penting,” jelasnya penuh semangat.
Sumber : wawancara langsung dan Buletin Arsip X-2015
Kearsipan Lainnya
Kabupaten Gunungkiduladalah salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan...
1. Kosultasi Kearsipan Melayani konsultasi untuk membantu menyelesaikan permasalahan kearsipan, sejak dari tata persuratan,...
Sebanyak 264 berkas Arsip Statis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi diserakan ke Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY Salah...
Padatanggal 17 Agustus 2016 pukul 19.00-22.00WIB bertepatan dengan Peringatan Kemerdekaan RI ke 71 telah dilaksanakan Malam...