DPAD Yogyakarta

ASET PENINGGALAN SEJARAH DI KABUPATEN DATI II KULON PROGO

 Artikel Perpustakaan  15 January 2014  Super Administrator  3139  9397

Kabupaten Kulon Progo Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terbagi menjadi 12 wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Sentolo, Kecamatan Nanggulan, Kecamatan Kalibawang, Kecamatan Samigaluh, Kecamatan Pengasih, Kecamatan Kokap, Kecamatan Panjatan, Kecamatan Wates, Kecamatan Lendah, Kecamatan Girimulyo, Kecamatan Galur, dan Kecamatan Temon. Di antara ke-12 wilayah itu ditemuan benda-benda peninggalan sejarah dan purbakala. Benda-benda peninggalan sejarah dan purbakala di Kabupaten Kulon Progo ini secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua periode, yaitu masa prasejarah periode klasik (pengaruh agama Hindu dan Budha) dan periode Islam (pengaruh agama Islam). Di antara benda-benda menhir yang terbuat dari batu andesit terletak di sebuah bukit tanah milik Nitiwiyono, Ngaseman, Hargorejo, Kecamatan Kokap, batu kenong, lumpang batu, gendik, pipisan.

Peninggalan masa/periode klasik semunya berupa yoni, lingga, stupa, arca, dan sebagainya. Di Dusun Kalisoko, Desa Hargosari, Kecamatan Pengasih juga telah ditemukan benda-benda kuno berupa guci, bola emas, bola perak, 2 buah bola besi dan sebuah tutup guci berbentuk segi empat. Di samping itu juga terdapat arca Ganeca di Dusun Mrunggi (Mereng) dalam keadaan terlilit akar beringin. Keadaan peninggalan-peninggalan tersebut sebagian terlantar bahkan ada beberapa di antaranya yang rusak. Keadaan arca Geneca di Kecamatan Pengasih misalnya sangat memprihatinkan karena bentuknya tidak dapat dilihat kembali mengingat telah tertutup akar-akar pohon beringin.

Peninggalan periode Islam ditunjukkan antara lain peninggalan Perang Diponegoro, peninggalan Kadipaten Kasultanan dan Pakualaman. Demikian juga adanya makam-makam Nyi ageng Serang, Makam Girigondo, Makam Kyai Lando (kakak ipar Sultan Agung yang beristrikan Raden Ayu Retno Jumali) yang berada di Lendah, Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Lendah, Pesanggrahan Glagah, naskah-naskah yang umumnya berisi uraian Islam dengan tulisan Arab dan juga adanya masjid-masjid.

Beberapa peninggalan pada masa periode klasik dapat diuraikan sebagai berikut : peninggalan purbakala berbentuk yoni ini terdapat di Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang; Desa Jatisrano, Kecamatan Nanggulan; Desa Tuk Sono dan Desa Banguncipto, Kecamatan Sentolo; Desa Pandowan dan Karangsewu, Kecamatan Galur dan Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo masing-masing satu buah. Sedangkan di Kecamatan Pengasih ada 6 buah yang masing-masing di Desa Karangsari 2 buah, Desa Pengasih 1 buah, dan di Desa Sendangsari 3 buah.

Artikel Perpustakaan Lainnya

BEBERAPA UNGKAPAN TRADISIONAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BEBERAPA UNGKAPAN TRADISIONAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
 10 January 2014  3191

Kebudayaan merupakan kompleks nilai-nilai dan gagasan manusia terhadap lingkungannya. Bagaimana manusia beradaptasi dengan...

Tips Pemasaran Pemasaran Perpustakaan Desa Tips Pemasaran Pemasaran Perpustakaan Desa
 23 March 2018  3107

Penduduk Indonesia mayoritas hidup di daerah pedesaan. Hal ini menunjukkan potensi besar dalam bidang sumber daya manusia....

JATUHNYA KOTA YOGYAKARTA JATUHNYA KOTA YOGYAKARTA
 16 January 2014  2803

Kemerdekaan seperti sebuah jembatan. Dengan kemerdekaan, suatu bangsa akan bebas bergerak dalam segala aspek kehidupa. Di seberang...

WATU GATENG DAN WATU GILANG KOTAGEDE WATU GATENG DAN WATU GILANG KOTAGEDE
 7 January 2014  5179

Kotagede sebagai bekas ibukota kerajaan memiliki beberapa peninggalan bersejarah, di antaranya Watu Gateng dan Watu Gilang. Kedua...