Banyak cara yang bisa dilakukan warga untuk mencari penghasilan tambahan keluarga, tanpa membutuhkan modal bahkan ijazah formal. Di antaranya adalah memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di sekitar.
Demikian pembahasan yang mengemuka dalam diskusi dan bedah buku 'Membangun Industri Rumah Tangga Menuju Keluarga Sejahtera' yang digelar Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY dan Komisi D Dewan Perwkilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY di Balai Desa Selopamioro, Imogiri, Kamis (23/8/2018).
Diskusi dan bedah buku yang dihadiri seratusan warga Selopamioro tersebut menghadirkan Anggota Komisi D DPRD DIY, Suwardi; Kepala Dinas Kopersi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian Bantul, Sulistiyanto; prktisi UMKM Desa Selopamioro, Atik Sadiyah; dan editor buku, Taufiq Hakim.
Sulistiynto memaparkan hasil sensus ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) 2016 lalu di Bantul pelaku usaha mikro di Bantul sebanyak 128.865 dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 207.684 orang. Sementara pelaku usaha kecil sebanyak 10.834 dengan jumlah tenaga kerja 55.694 orang. Adapun pelaku usaha menengah dan besar sebanyak 1.663 dengan jumlah tenaga kerja 60.002.
"Usaha terbanyak ada di sektor perdagangan dan eceran, kemudian disusul reparasi mobil dan motor 36,12 persen, kedua di sektor industri pengolahan 26,23 persen, dan ketiga di sektor akomodasi dan penyedian makan dan minuman 16,11 persen," kata Sulistiyanto.
Selanjutnya, Sulistiyanto lebih banyak mengulas buku. Dalam buku tersebut menjelaskan bahwa usaha skala mikro dan kecil banyak dilakukan secara rumahan dan menjadi potensi tersebesar untuk menciptakan lapangan usaha dan lapangan pekerjaan, sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di Bantul.
Buku 'Membangun Industri Rumah Tangga Menuju Keluarga Sejahtera' secara umum membahas bagaimana cara mendirikan industri rumah tangga, memanfaatkan sumber daya alam atau lingkungan dan industri rumah tangga yang tidak perlu banyak modal, serta contoh-contoh jenis usaha yang bisa dilakukan masyarakat tanpa memerlukan pendidikan formal.
Namun pengembangan industri rumah tangga bisa berkembang biasanya berawal dari hobi dan teknologi tepat guna.
"Yang perlu digali untuk pengembangan industri rumah tangga bisa berawal dari sebuah kegiatan atau keterampilan yang turun temurun dalam sebuah keluarga. Atau bisa kegiatan yang banyak dilakukan oleh keluarga dalam sebuah wilayah, ini biasanya akan menjadi sentra industri," kata Sulistiyanto, mengutip buku.
Menurut Sulistiyanto pengembangan industri rumah saat ini paling menjanjikan, terutama berkaitan dengan industri kreatif.
Sementara itu Suwardi mengatakan pihaknya siap mendekatkan berbagai instansi dan perbankan kepada masyarakat dalam mengakses modal. Menurut dia, saat ini sudah ada beberapa bank yang bisa dimanfaatkan untuk mengakses modal dalam mengembangkan usaha masyarakat, salah satunya bank BPD DIY.
Kepala BPAD DIY Monika Nur Lastiyani, mengatakan bedah buku yang digelar di Desa Selopamioro bagian dari upaya mendekatkan masyarakat dengan sumber informasi, terutama informsi seputar pengembangan industri rumahan. Selain melalui buku yang dibedah, pihaknya sudah menyedikan ribuan buku di perpustakan desa.
Buku-buku yang disediakan, kata dia, sebagian besar adalah aplikatif sesuai dengan potensi di tiap desa. Ia mencontohkan di Perpustakan Desa Selopamioro banyak buku soal tata cara bercocok tanam, cara memanfaatkan lahan yang sempit untuk bercocok tanam, cara beternak ikan, dan sebagainya.
"Jika masih kurang masyarakt bisa mengakses buku melalui aplikasi Ijogja lewat telepon selular untuk mengakses ribuan buku yang sudah kami sediakan," ujar Monika.
sumber: Harianjogja (http://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2018/08/2...)
Perpustakaan Lainnya
Pada minggu ini di kalangan fungsional Pustakawan DIY mulai ramai diperbincangkan terkait terbitnya peraturan yang meniadakan...
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memudahkan setiap individu untuk menghasilkan informasi. Setiap individu dapat...
Kamis (26/07), BadanPerpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY melakukan ujin kompetensi bagi parapustakawan, kegiatan yang...
Type of Library Services Writer: Hendrikus Franz Josef, M.Si Regional Library and Archive Office of...