bertempat di Grhatama Pustaka, Jl. Raya Janti, Gendong
Kuning, Bantul, D.I. Yogyakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan
Pemerintah Provinsi Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar festival
CANDORI TIK 2016 yang mempertemukan para pegiat relawan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dengan para pemangku kepentingan. Kegiatan yang berlangsung
selama dua hari dari tanggal 16-17 September 2016 ini menghadirkan 50 Narasumber, 7 Seminar, dan 28
Workshop TIK dalam menyemarakkan rangkaian acara Festival CANDORI TIK 2016.
Festival TIK 2016 yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi
Dan Informatika, bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta dan
Relawan TIK, merupakan ajang silaturahmi di antara para Relawan TIK sebagai
agen perubahan dari seluruh Indonesia. Festival Candori 2016 yang mengambil tema "Hamemayu
Hayuning Bawana TIK", yang berarti Mengayomi Keselamatan Dunia TIK. Tema
tersebur bermaksud untuk membuat kebijakan dan melindungi dunia TIK Indonesia
dengan menekan konten-konten negatif yang merugikan masyarakat, bangsa dan
negara dan menghasilkan konten-konten positif, mempromosikan kebudayaan dan
pariwisata Indonesia, membangun wawasan nusantara sebagai dari revolusi mentak
bagi masyarakat sehingga terbentuk masyarakat indonesia yang madani, adil
makmur, toto tentrem, kerto lan raharjo.
Direktur Pemberdayaan Informatika Septiana Tangkary dalam
sambutan pembukaan Festival CANDORI TIK 2016 mengatakan Festival Candori TIK
2016 ini merupakan yang ke-5, setalah sebelumnya dilaksanakan di Bandung, Surabaya
dan Manado. Lebih lanjut Septiana Tangkary juga mengatakan tujuan utama
penyelenggaraan Festival CANDORI TIK 2016 adalah membangun sinergi para pelaku
TIK yang terdiri dari akademisi, Pemerintah, Pelaku Usaha, Komunitas dan
masyarakat untuk saling berjejaring, berbagi dan saling bertukar pengalaman
dalam pemanfaatkan TIK.
Pada festival CANDORI TIK 2016 ini juga dilaunching Jogja
Pass, sebuah smart card multifungsi sebagai perwujudan Jogja Smart Province
yang memungkinkan masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata, mengunakan moda
trasportasi dan lain sebagainya secara cashless. Diharapkan dengan
terselenggaranya Festival CANDORI TIK 2016dapat membangun jejaring dikalangan
pemerintah daerah, industri TIK, akademisi dan Komunitas untuk saling berbagi
dan bersinergi dalam best practice pemanfaatan TIK yang dapat diimplementasikan
di daerahnya msing-masing dalam upaya mencerdaskan masyarakat dan membangun
daerah berbasiskan TIK.
.
Perpustakaan Lainnya
“Kerjasama mungkin satu-satunya solusi bagi perpustakaan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan. Hal terpenting yang perlu...
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY bekerjasama dengan Desa Sumbersari Moyudan Sleman mengadakan kegiatan Bedah Buku...
Kamis (14-07-2016), bertempatdi Ruang Rapat Lantai 2 (dua) BPAD DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 29. Rapatyang dipimpin langsung...
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY saat ini terus melakukan upaya dan inovasi dalam bidang kepustakaan. Salah satu...